Brakkk
Suara gebrakan meja terdengar sangat keras dari keras sebelah.
"EH WOI ADA YANG BERANTEM NIH" ucap salah satu anak di ambang pintu kelasku
Bel istirahat berbunyi beberapa menit yang lalu. Aku dan bianca masih didalam kelas untuk mengerjakan tugas matematika pak suryo tadi."Ayo bi,sekalian ke kantin" ajakku
"Yok"Lalu kami berjalan keluar menuju kelas sebelah yang sedang ramai siswa yang bergerombol.
"Itu tuh arka"
"Lo kenal bi?"
"Iyalah,masa lo nggak tau,dia kan adiknya bang geri"
"Oh"
"Lo tau siapa bang geri nggak?"
"Siapa?"
"Ya gue kan tanya sama lo"
"Gue kira lo tau" ucapku kesalLalu tampak salah satu senior dengan bandana di lengannya memasuki kelas itu dan memisahkan dua lelaki yang sedang bertengkar. Sepertinya senior itu pengurus osis,ada beberapa senior yang lainnya juga memakai bandana yang sama.
Aku melihat nametag salah satu senior itu. Ramadan nugroho... Nugroho?
Itu bang rama? Tanyaku dalam hati
"Iya" jawab bianca "kayaknya iya deh"
Aku menatap bianca ngeri. Bagaimana bisa dia mendengarkan ku?Lalu para senior pun keluar. Begitupun dengan bang rama dan dua cowok yang bertengkar tadi.
Bang Rama berhenti didepan kami,matanya menatapku lalu turun melihat ke nametag ku.
"Sabrina ikut saya" lalu dia berjalan mengikuti rombongan senior tadi tanpa menjelaskan apapun kepadaku
"Hah? Saya? Kenapa?" Lalu aku menoleh ke bianca "Bi.."
"Udah ikut aja,ganteng kok"
"Apaan sih bi"
Bianca tertawa "Sana sana" "gue tunggu di kantin"Lalu aku menyusul bang rama dan gerombolannya yang menuju ke ruang bk. Para senior pun masuk termasuk cowok yang barusan mengajakku mengikutinya. Lalu kenapa aku menurutinya?entahlah.
Hanya aku yang tidak masuk. Lalu aku duduk di kursi panjang yang ada didepan ruang bk.
"Apa apaan sih. Gak jelas banget nyuruh ikut. Kan waktu istirahat gue jadi kepotong"
"Mana tadi belum sarapan lagi"
"Ish!"Sekitar 5 menit kemudian
Bang rama pun keluar. Lalu duduk di sampingku dan menyandarkan tubuhnya ke tembok. Tanpa berkata apa apa.
Aku menatapnya. Menunggu dia berbicara.
Jika dilihat lihat wajahnya tampak familiar. Dia tinggi karena saat duduk kakinya panjang sekali,bajunya rapi,wajahnya kurang jelas karena dia memakai topi,tapi bisa di pastikan dia.... Ganteng"Kenapa?" Dia menoleh padaku
Hah?
"Suka?" Lanjutnya
HAH?
"Ha ha" aku tertawa garing"Jadi bener?" Tanyanya tiba tiba
"Ap-?"
"Kamu suka?"
"Hah?"
Lalu dia tertawa"Kenapa bang rama nyuruh saya ikut?"
"Jadi udah tau nama saya?"
"Kenapa?"
"Tadi kamu di panggil sama kepala sekolah"
"Kepala sekolah?"
"Hm"
"Emang iya?"
"Bercanda"
"Terus?..kenapa?"
"Nggak papa"
"Nggak papa?"
"Kenapa?" "Mau marah?"
Sabar. Sabar.
"Nggak bang mau makan" "laper"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Jadi tadi bang rama iseng nyuruh lo ikut sabe?" Tanya bianca sambil mengaduk es tehnya yang tinggal setengah.
"Kayaknya"
"Kurang ajar" "MANA YANG NAMANYA BANG RAMA?" Teriak bianca ditengah tengah keramaian kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabrina
Teen FictionEntahlah. Hanya keseharian sabrina yang menghadapi hidupnya yang lumayan rumit.