"kurang ajar" "MANA YANG NAMANYA BANG RAMA?" Teriak bianca ditengah tengah keramaian kantin
"Kenapa?" Suara berat dan terkesan mengintimidasi itu menusuk pendengaran kami.
Aku sangat mengenal suara ini. Geri nasution. Lebih tepatnya,bang geri."Lo suka?" Tanyanya lagi dengan menghampiri meja kami. "Atau temen lo yang suka?"
Aku menoleh. Aku melihat laki laki dengan bekas luka di bibir,dahi dan pipinya itu sedang menatapku. Tetap sama. Laki laki berbadan besar dengan seragam dan rambut berantakan itu masih tetap sama seperti satu tahun yang lalu.
"Ada masalah?" Tanyaku
"Tidak"
"Lalu?"
"Lo kenal sama gue?"
"Kenapa?"
"Kenapa?"
"Saya tidak mengenal anda"
"Oh,really?"
"Of course"Drrttt. Ponsel yang ku letakkan di meja bergetar. Terdapat panggilan masuk dengan nama Geri Nasution. Jantungku berdebar sangat kencang hingga membuat tanganku bergetar hebat. Aku berusaha mengontrol diriku,dan mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku sudah berubah. Keadaan berubah. Dan semuanya telah berubah.
Brengsek! Tapi kenapa aku masih menyimpan nomornya?
"Is not it?"
"What do you want to say?"
Lalu dia mendekatkan wajahnya padaku
"Are you still the same?"
"I'm not" "i dont know what you say"
Dia tertawa
"You are still the same"Lalu dia menumpahkan es teh yang ada digelas ke sepatuku hingga gelas itu kosong.
"LO GILA?" Tanya bianca marah yang dari tadi hanya diam melihatku.
Cowok itu hanya mengedikkan bahu dan berlalu pergi.
Kalian pikir aku hanya akan diam dan menahan tangis? Tidak.
Gelas yang kosong tadi ku lemparkan mengenai kepalanya hingga gelas itu pecah.Dan apakah kalian pikir dia akan marah dan langsung membalas ku? Tidak.
Dia hanya menoleh dan mengeluarkan senyum smirk nya meskipun darah sudah mengalir ke kerah seragamnya.
Karena menurut dia. Itu bukan apa apa. Dibanding apa yang dilakukannya dulu atau pun esok nanti.
Hening.
Aku tau semua orang akan menganggap ku psikopat karena kejadian itu. Tapi semua orang disekolah juga tau bahwa Geri,Kapten basket SMA pradita dirgantara jauh lebih psikopat dariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabrina
Teen FictionEntahlah. Hanya keseharian sabrina yang menghadapi hidupnya yang lumayan rumit.