Dikelas,jam 10.00 pagi.
"Lo nggak tanya gue kenapa,bi?"
"Tanya apa?"
"Tentang gue kenal bang geri dari mana"
"Mau ditanya?" "Kalo lo nggak siap cerita,enggak apa apa nggak usah cerita dulu"
"Makasih ya"
"Iya, TAPI TADI LO GILA BANGET SABE" "itu senior kita lo lempar pake gelas sampe pecah loh""Iya gue nggak tau" "gue tadi takut banget bi"
"Tapi aneh deh,kenapa senior yang di kantin tadi nggak marahin kita atau bang geri?"
Karna lo bener bi,dia udah gila. Mana ada orang yang mau marahin orang gila?percuma
"Gue..juga enggak tau"
"Emm,bi"
"Kenapa?"
"Jangan bahas yang di kantin lagi yah?"
"Kenapa?"
"Pokoknya jangan aja"
"Oh,oke"
.
.
.
.
.
.
"Lo kenal bang geri darimana?" Tanya ardhan,ketua kelasku yang sedang membagikan lembar jawaban kuis dadakan tadi.
"Gue... Enggak kenal tuh" jawabku berusaha biasa saja
"Jangan main main sama dia"
"Kenapa?"
"Ya jangan aja" "lo nggak tau bang geri itu gimana" "jadi,jauh jauh sama dia"
Aku tau kok,sangat tau."Iya,makasih dan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabrina
Teen FictionEntahlah. Hanya keseharian sabrina yang menghadapi hidupnya yang lumayan rumit.