"daddy, chanbee pamit keluar"
"kau mau kemana nak?" tanya chanyeol.
"em hanya berjalan-jalan sebentar saja"
"mau bersama daddy? jika iya, daddy akan melanjutkan pekerjaan daddy nanti"
"ah tidak usah daddy, daddy selesaikan saja agar cepat kelar" kata chanbee.
"ah baiklah, kau berhati-hatilah. telfon daddy jika terjadi sesuatu"
"siap daddy" kata chanbee dengan membentuk gerakan hormat.
setelah perpamit chanbee segera keluar rumah, ia pergi menuju ketaman untuk memenuhi janji bersama loey.
hari ini ia dan loey sudah berencana untuk berjalan-jalan bersama, karena bertepatan keduanya libur sekolah,kuliah maupun bekerja.
"L-loey"
loey yang dipanggil pun menoleh kesumber suara.
"oh kau sudah datang?"
"m-maaf membuatmu menunggu lama" kata chanbee tidak enak.
"ah tidak apa-apa itu bukan masalah"
"sekali lagi maaf"
"hei tak apa, yasudah ayo" loey menawarkan tangannya untuk digandeng oleh chanbee, namun chanbee hanya menatap telapak tangan loey yang terulur.
"apa tanganku terlihat tidak nyaman dipegang?" kata loey sedikit membungkuk dan mendekat kewajah chanbee juga tersenyum.
"ah t-tidak b-bukan begitu" kata chanbee gelagapan.
"baiklah-baiklah aku mengerti" kata loey mengusap rambut chanbee gemash.
"jadi kau tak mau megandeng tanganku nona cantik?" tawar loey sekali lagi.
dengan ragu chanbee mulai mengulurkan tangannya dan mulai menerima gandengan loey, loey yang mendapatkan respon pun tersenyum manis.
mereka pun berjalan bersampingan dengan loey yang tersenyum senang dan chanbee yang tersipu malu.
Mereka pun berjalan-jalan menikmati lingkungan sejuk disana, mengunjungi berbagai tempat dan makan bersama hingga malam menjelang.
mereka tengah berada ditempat yang ramai pengunjung, berbagai stand makanan mereka kunjungi. membeli camilan dan mendudukan diri dikursi yang tersedia disana dengan menikmati orang-orang yang berlalu lalang.
"tunggu disini, hanya sebentar aku ingin membeli sesuatu" pamit loey.
chanbee pun mengangguk dan menikmati makanan yang ia pegang.
tidak lama loey kembali namun ia tak membawa apa-apa. padahal loey mengatakan ia akan membeli sesuatu.
"kau tak jadi membeli apa yang kau mau?" tanya chanbee.
"sudah, aku sudah membelinya" jawab loey.
"mana?" tanya chanbee
"ini" loey membuka telapak tangannya, disana berisi dua cincin couple. chanbee hanya mengernyit tak mengerti.
"kemarikan tanganmu"
chanbee pun hanya menurut bingung, lalu loey pun memasangkan cincin yang terhias bunga putih cantik itu pada jari chanbee.
"maaf hanya bisa memberi cincin murahan ini, jangan dijual karena ini tak bisa dijual" kata loey terkikik.
chanbee pun hanya tersenyum dan tersipu malu.
"ah tidak apa-apa itu bukan masalah,aku suka ini cantik sekali" kata chanbee dengan menatap lekat cincin yang sudah tersemat pada jarinya.
"jangan memandang harganya, namun artinya" kata loey
"memangnya apa artinya?" tanya chanbee tak paham.
"em apa ya, tak bisa kujelaskan dengan kata-kata" kata loey terkikik.
"tadi aku melihat ini saat kita berjalan-jalan, dan melihat cincin ini aku teringat denganmu. bunga, kau suka bunga bukan?"
"heum, aku suka terima kasih banyak" kata chanbee menatap loey tersenyum.
"dengan senang hati" jawab loey tersenyum.
drrrtt drrtt
suara getar ponsel chanbee terdengar, chanbee pun dengan segera merogoh tasnya dan mengambil ponselnya.
terlihat disana nama sang ayah tengah menghubunginya.
"halo daddy"
"kau dimana nak? ini sudah malam" tanya chanyeol dari sebrang telfon.
"ah maaf dad, setelah ini chanbee akan pulang" kata chanbee baru menyadari waktu.
"mau daddy jemput?" tanya chanyeol.
"ah tidak usah dad, chanbee bersama yeman chanbee. chanbee akan segera sampai dirumah,maaf"
"tidak apa-apa nak, kalau begitu berhati-hatilah daddy menunggumu"
"iya dad, sekali lagi maaf"
setelah memutuskan telefon chanbee segera memasukkan ponselnya kedalam tasnya kembali.
"kita memang sudah lama berjalan-jalan sampai tak ingat waktu, maafkan aku" kata loey
"ah jangan minta maaf, ini bukan salahmu" kata chanbee tak enak.
"kalau begitu ayo kita pulang, aku akan mengantarkanmu" kata loey.
mereka pun pergi menuju kehalte bus menunggu bus yang akan membawa mereka ketempat tujuan.
satu jam kurang perjalanan mereka tempuh, lalu berjalan kaki untuk menuju kerumah chanbee.
"ini rumahmu?" tanya loey.
chanbee pun hanya menjawab dengan anggukan.
"kalau begitu cepat masuk, jangan lupa untuk mencuci tangan dan kaki sebelum tidur" kata loey tersenyum dan mengusap rambut chanbee dengan lembut.
"heum, kau berhati-hatilah. kabari aku jika sudah sampai" kata chanbee.
"itu tentu, jangan khawatir. aku pamit" kata loey tersenyum lalu pergi dari sana dengan langkah mundur melambaikan tangan kearah chanbee dengan senyum tampannya.
"loey ada bat-"
bruk
"tu" kata chanbee melanjutkan
"awhh shh"
chanbee pun berlari kecil kearah loey lalu membantu loey untuk bangun dari jatuhnya.
"sial, siapa yang meletakkan batu sebesar ini disini" gerutu loey
sedangkan chanbee hanya tertawa kecil.
"ah batu ini membuatku malu didepan seseorang spesialku" kata loey
"heum?" tanya chanbee bingung.
"seseorang spesial ku" kata loey kembali.
"siapa?" tanya chanbee.
"memang disini ada siapa saja?" tanya loey
"eemm ada aku dan dirimu" kata chanbee menatap sekeliling.
"jadi?" tanya loey tersenyum lalu pergi dari sana dengan berlari kecil dan sesekali menoleh kebelakang melihat raut wajah bingung chanbee.
setelah chanbee paham ia langsung tersenyum malu, ia menutup wajahnya yang mungkin sudah memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
About The Heart(sequel CL) CHANBAEK (GS) [END]
FanfictionDia sangat lemah lembut, sehingga ia mampu membuat hatiku tetap merasa tenang jika berada didekatnya-loey aku tak tau seperti apa cinta yang sesungguhnya, namun ia datang memberi tahuku bentuk dari sebuah cinta-chanbee ini adalah sequel dari Crazy L...