9. Gue seneng kalo lu seneng

10 3 0
                                    

Zava menghabiskan sorenya bersama Zhivo, dengan mengobrol dan belajar tentunya. Kerena tujuan utama mereka adalah untuk belajar bersama, bukan mengobrol bersama, apalagi makan bersama.

Langit mulai berubah menjadi orange, Zhivo yang menyadarinya mengajak Zava untuk pulang, karena hari sebentar lagi gelap.

"May, pulang yuk, bentar lagi malem nih," Yang di peringati hanya menjawab dengan Hmm dengan malas. Zhivo tau  bahwa gadis itu masih ingin berada di sini menikmati kesendiriannya, dan tidak ingin kembali ke rumah.

"Nanti, abis matahari nya koid," ucap Zava yang membuat Zhivo terkekeh pelan. Zava benar-benar malas untuk pulang, dia malas harus melihat muka orang tuanya yang akan menanyakan tentang nilai dan kehidupannya di sekolah.

Zhivo yang gemas melihat raut wajah Zava yang lesu. Tapi di mata Zhivo, Zava sangat imut saat itu. Dia mengacak rambut Zava, tentu di balas dengan tatapan tajam dan pukulan pelan dari Zava.

"Pulang ya Zav? apa mau pulang ke rumah gue?" goda Zhivo. Zava hanya menatap Zhivo tajam dan intens. Membuat lelaki yang ditatap mengaku bersalah dan meminta maaf atas bercandaannya itu.

Mereka menghabiskan waktu hanya dengan saling berdiam menatap langit yang sudah mulai berubah warna menjadi merah. Karena matahari sudah tenggelam di barat sana.

Zava yang menatap langit sedari tadi terlihat kagum dengan langit itu. "Bagus," celetuknya.

Setelah matahari sudah benar-benar menenggelamkan dirinya. Zhivo mengajak Zava sekali lagi untuk pulang. Dan gadis itu yang sadar bahwa dia akan di marahi habis-habisan jika tidak oulang sekarang juga, hanya pasrah dan ikut pulang. Tentu bersama Zhivo.

Sepanjang perjalanan mereka hanya mengobrol ringan tentang hal-hal yang mereka lihat di sepanjang jalan.

Zava tiba di rumahnya ketika langit sudah benar-benar gelap. Jantung berdegup kencang, kepalanya membayangkan dia akan di marahi seperti apa kali ini.

Zava memegang gagang pintu. Menarik nafas dalam sekali lagi. Dia mencoba menetralkan seluruh tubuhnya, supaya tidak terlihat panik. Dia membuka pintu perlahan. Rumah tampak sepi.

Dia memasuki ruang tamu dan sampai di ruang tengah, di sana dia melihat papanya asyik dengan handphone nya. Zava menghampiri sang papa dan menyalimi nya. Jantung Zava berdegup semakin cepat dan tidak beraturan.

"Habis dari mana?" yap, tepat, pertanyaan yang sangat menghantam Zava saat ini.

"Oh, i-itu, belajar bareng temen," jawab Zava gugup. Papanya hanya mengangguk tanpa mengatakan sepatah katapun. Zava merasa aneh dengan sikap papanya yang tidak biasa itu. Tapi dia juga bersyukur karena tidak perlu mendengar omelan dan tuduhan dari orang tuanya itu.

***

Aldavo memperhatikan Zava yang terlihat baik hari itu. Zava yang tau di tatap oleh Aldavo menatap balik. Mereka saling beratatapan untuk beberapa saat lalu tertawa bersama.

Langit malam itu sangat indah. Seperti Zava yang sangat indah malam itu. Angin berhembus pelan menyapu rambut hitam Zava yang sebahu.

Aldavo membiarkan Zava bersandar di bahunya. Dia mengusap rambut Zava yang lembut itu berkali-kali, tetapi si pemilik tak acuh dan diam saja.

Aldavo menarik nafas dalam, mempersiapkan kata nya. "Kamu happy Za?" tanya lelaki itu. Zava tersenyum dan mengangguk. Aldavo melanjutkan kata nya. "Bagus deh kalo kamu happy,"

"It's been a while ya, Vo," ucap Zava yang sedari tadi diam saja. Aldavo hanya mengangguk.

"I don't know but, it's like a miracle, sejak Zhivo hadir, gue jadi merasa lebih baik," Aldavo hanya diam saja mendengar cerita Zava.

"Awalnya gue kira hidup gue bakal kacau karena ada penganggu itu, tapi ternyata dia bener-bener ngebantu gue, Vo. Seneng deh ada yang mau nemenin gue belajar, nemenin gue ngobrol." Zava terlihat bahagia menceritakan kisahnya kali ini.

Aldavo mengusap rambut Zava sekali lagi. "Gue seneng kalo lu seneng, Za," ucapnya dengan suara dan tatapan yang amat tulus.
































.
.
.

semoga suka eps kali ini guys,

jangan lupa vote zama komennya

author juga butuh penyemangat yang terlihat.

.

oh aku juga mau kasih tau cast Zhivo

Ini dia Zhivo, semoga memuaskan ya, heheh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini dia Zhivo, semoga memuaskan ya, heheh. Karena setelah mikir-mikir siapa yang pas jadi Zhivo, awalnya kepikirian Boemgyu, trs ternyata keknya kalo Boemgyu ketuaan, hahah, jadi jungwoon deh.

Her Own World [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang