Pagi hari ini Bulan telat datang ke sekolah padahal hari ini ada ujian peraktik basket Pjok lawan kaka kelas.
Setelah sampai di depan kelas Bulan langsung mengambil nafas sebanyak banyak nya sehabis berlari.
Huh..huh..
"Akhirnya nyampe juga untung belum masuk padahal ini udah jam 7:05 loh." Kata Bulan dengan nafas tersenggal senggal sambil melirik kearah jam tangannya.
"Tapi gpp yang penting gw ga di hukum bersihin wc." Sambung nya sambil berjalan kearah tempat duduknya.
"Woy baru dateng lo, tumben amat." Seru Siska sambil menyolek bahu Bulan.
"Maraton baca Wattpad gw." Balas Bulan sambil nyengir ga jelas.
"Kebiasaan mata lo bengkak baru tau rasa." Cibir Kira sambil mengambil baju olah raga nya.
"Tenang aja udab biasa." Bangga Bulan sambil menepuk dadanya.
"Jadi nih lawan kaka kelas nya?." Tanya Bulan kepada kedua sahabatnya.
"Ya jadi lah masa kaga, mana kaka kelasnya udah pada songong semua lagi." Jawab Siska sambil menggerutu tak jelas.
"Yah padahal gw berdoa biar ga jadi, soalnya gw ga bisa main basket." Keluh Bulan sambil memajukan bibir nya.
"Sabar nanti gw ajarin." Kata Kira sambil berjalan keluar kelas menuju kamar mandi.
"Oghey nanti gw minta ajarin Kira sebelum lawan kakel songong itu." Sambar Siska sambil menyusul Kira dan meninggal kan Bulan sendiri.
"Tungguin anjir." Teriak Bulan sambil berlari menyusul kedua sahabat laknatnya.
Setelah semua anak berkumpul di lapangan guru Pjok menginterupsi anak anak untuk pemanasan terlebih dahulu agar tidak terjadi cidera.
Oh ya fyi Bulan itu kelas 11 yah, jadi beda kelas sama Reindra. Walah begitu Bulan dan sahabatnya tidak mau memanggil kaka kelas nya dengan embel embel kaka atau pun abang, karna apa? Mereka akan besar kepala kalau di panggil kaka atau abang. Mangkan nya sering ada kasus bullying atau body shaming karna kakel nya pada besar kepala dan merasa mereka paling tua jadi mereka sesuka hati.
Ok back to topic.
"Kita lihat dulu penampilan dari kaka kelas dan temen sekelas kalian dulu yah, kalian yang perempuan latihan dulu aja kalo belum pada bisa." Interupsi Pak Nanang guru Pjok sekolah mereka.
"Baik pak." Seru semua murid perempuan.
"Asik gw bisa liat Rein main basket." Teriak Bulan kegirangan sambil bertepuk tangan.
"Bulan!! Kamu tuh saya suruh latihan bukan nonton!!." Tegas Pak Nanang sambil berkacak pinggal melihat Bulan.
"Kan biar bisa nyontoh juga pak." Kilah Bulan sambil tersenyum aneh.
"Ck! Terserah kamu saja saya ga mau pusing, awas aja sampe ga bisa nanti." Decak Pak Nanang melihat murid satunya ini yang ngotot minta ampun.
"Yes makasih pak makin cinta deh muah." Canda Bulan sambil memberi kiss nya.
"Pak mending anak cewe dulu pak, anak laki mah gampang." Seru anak seorang kaka kelas yang memakai sepatu biru.
"Yakin udah pada bisa?." Tanya Pak Nanang sambil menaiki sebelah alis nya.
"Yakin pak." Seru semua murid perempuan kecuali Bulan tentunya.
"Yah jangan dong, nanti kan gw ga bisa liat Rein." Keluh Bulan sambil memanyunkan bibirnya.
"Udah gpp mending kita duluan baru nanti murid laki laki biar lebih leluasa liatnya." Bujuk Kira sambil mengusap bahu Bulan.
"Yaudah deh." Putus Bulan sambil mngambil bola basket nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐢𝐧𝐚𝐬
Teen Fiction𝙈𝙞𝙣𝙖𝙨 itu 𝐁𝐮𝐥𝐚𝐧 Jika seseorang bilang "Bulan itu indah" "Bulan itu cantik" tapi jika kalian teliti 𝐁𝐮𝐥𝐚𝐧 lebih deket lagi. 𝐁𝐮𝐥𝐚𝐧 itu banyak kekurangan nya tidak seindah yang ia lihat. Seperti seorang gadis yang bernama 𝐁𝐮𝐥𝐚𝐧...