7.

949 151 6
                                    

Vote Comment and Happy Reading

.

.

.

°°(Boy)friend?°°
Nomin

"Lo kenapa ga nyuruh gue ajasi? Masih untung gini doang , kalo kebakaran? Siapa yang mau nanggung hah?" Omel Aksa.

"Baca , siapa yang nulis ginian? Baca , dihayati" ujar Ditya sembari menodongkan kertas bukti yang ditulis oleh Aksa.

"Iye iye gue yang salah , sekarang minggir ,mau makan aja ribet Lo" Aksa mengambil alih dapur kosan Ditya , sedangkan Ditya? Ia hanya disuruh duduk saja.

Ditya menatapi Aksa yang tengah bergulat dengan dapur miliknya , ia menatap mulai dari atas hingga ke bawah begitu saja seterusnya , jika dilihat ternyata Aksa lumayan juga badannya , coba kalo berotot sedikit , idaman kaum hawa pasti.

"Nih telor lo , gue tinggal , dihabisin" Aksa menyiapkan segalanya mulai dari telur sampai ke nasi nya , Ditya dalam urusan dapur sepertinya akan sangat ceroboh , dan demi meminimalisir kecelakaan yang terjadi Aksa harus menghandle semuanya.

Sebelum sebelumnya juga Ditya tidak pernah sekalipun mempergunakan dapurnya, dapur ada hanya terlihat sebagai pelengkap dan pajangan saja.

"Diem diem Bae , gausah otak Atik kompor lagi Lo , Lo nyalain lagi gue tebas" was was saja Aksa , takutnya Ditya tak ada kapoknya.

"Iya iya santuyy , pergi sono , thanks makanannya" Aksa pun segera pergi meninggalkan Ditya , semoga saja anak ini tidak berulah lagi. Aksa cukup lelah ia ingin rehat sebentar saja.

Sekarang mereka mulai sibuk dengan kegiatan masing masing , selepas makan Ditya berganti pakaian , ia belum ganti sedari tadi. Terlalu malas katanya. Sedangkan Aksa? Dia kini tengah bobok manis di dalam kamarnya. Tapi.......hal itu tak berlangsung lama , seseorang masuk begitu saja ke dalamnya dan langsung merebahkan badannya tanpa permisi pada si pemilik ranjang.

"Lo ngapain kesini?"

"AC gue mati , numpang ngadem , kalo Lo ngebo ngebo aj" ujar Ditya sembari mengatur temperatur AC di dalam kamar Aksa.

Aksa yang ngantuk berat pun kembali memejamkan matanya , sejenak Ditya kembali menoleh ke arah temannya , menatap kembali wajah serta tubuhnya secara intens.

Ditya menyadari ada yang tidak beres dalam pikirannya , kenapa memandangi Aksa begitu candu? Setelah melihatnya ketika memasak tadi, rasa untuk mengulanginya muncul kembali.

"Dit?"

"Ha?" Aksa membuat Ditya terkejut dengan ucapannya yang tiba tiba. Apakah Aksa memperhatikan Ditya? Padahal kan kondisi mata Aksa memejam dengan sempurna?.

"Anterin gue beli guling dong"

"Buat?"

"Gue ga bisa tidur tanpa guling dongo, semalem di kamar Lo ada , kenapa di kamar sebelah sini kaga dikasih juga?"

"Oo ya ntar beli" jawab ditya dengan singkat , pasalnya jantungnya masih tak terkontrol karena ucapan mendadak Aksa. Dia kira dia ketahuan ternyata tidak , syukurlah.

(ʙᴏʏ)ғʀɪᴇɴᴅ?《ɴᴏᴍɪɴ》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang