6⃣

60 12 2
                                    

"Sebuah gudang di kawasan perbatasan kota terbakar habis tak tersisa, polisi menduga akibat arus pendek listrik...." Suara di berita pagi ini yang sedang di tonton oleh Hwanhee juga Taehyung. Lalu Daehyun melirik ke arah acara berita tersebut yang tengah pemperlihatkan keluarga korban tengah menangis histeris, Daehyun hanya tersenyum bangga. Dia pergi ke dapur mencari makanan yang bisa di makannya.

"Kau tidak ada tugas?" ucap Daehyun yang mengejutkan Hwanhee juga Taehyung yang masih memandang televisinya.

"Masih sulit untuk di dekati" Jawab Hwanhee, seketika itu juga dia mendapatkan pukulan di kepalanya.

"Kapan tugasmu akan selesai jika masih berdiam diri saja, pergi sana laksanakan tugasmu" Hwanhee di usir dari tempat duduknya dengan rasa kesal akhirnya dia pergi meninggalkan Daehyun dan Taehyung.

"Baekhyun, kemana?" tanya Daehyun yang sedikit membuat Taehyung takut juga gugup.

"Dia bilang pergi ada urusan" jawab Taehyung sedikit gugup.

"Hey, jika berbicara denganku saja kau seperti ketakutan apa kau yakin bisa membunuh targetku" ucapan Daehyun begitu seram dan dingin, namun Taehyung tau dia tak boleh terlihat lemah.

"Bayi sepertimu seharusnya sudah pergi, ck si Baekhyun itu kenapa dia membawanya kesini dan menganggapnya seperti boneka" Daehyun beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Taehyung yang termenung sendirian. Di rumah itu tidak ada seorang pun kali ini Taehyung sendiri Taehyung tau disini mereka terlihat seperti orang biasa pada umumnya, tapi mereka adalah pembunuh yang kejam.

Taehyung menelurusi semua ruangan yang ada di sana, saat tiba di depan pintu kamar Daehyun, Taehyung sangat penasaran akhirnya dia memutuskan untuk melangkah masuk ke dalamnya, kamarnya biasa saja seperti kamar pada umumnya tidak ada yang spesial. namun saat Taehyung menelusuri kamar Daehyun dia di kejutkan oleh nada ponsel, Taehyung melihatnya. Nomor itu tidak ada namanya. Dia pun mengangkat telpon.

"Lakukan malam ini juga, di pesta kostum alamatnya akan aku kirimkan" terdengar suara pria di baliknya yang seakan merintah untuk melakukan hal sudah di rencanakan.

"Aku anggap itu tugas pertama mu" setelah ponsel itu mati, Taehyung terkejut karena ucapan Daehyun yang tiba tiba saja ada di belakangnya.

"Tidak bisa? Tidak berani? pengecut, harusnya kau pergi saja"

"Aku akan melakukannya" jawab Taehyung dengan cepat sebelum Daehyun nantinya akan berkata dengan ledekan bayi, atau hal yang lain.

"Membunuh seseorang di kerumunan tidaklah gampang, kau harus bergerak cepat, jika tidak mereka akan atau siapa pembunuhnya dan kau akan di tangkap atas pembunuhuan, kau yakin sanggup" Daehyun tetap memastikan Taehyung benar benar bertekad mau melakukannya.

"Tentu saja" jawab Taehyung tanpa ragu. Daehyun melihat sorot mata Taehyung yang kejam seakan dirinya sanggup untuk melakukan hal itu.

"Baiklah, aku akan ada di sana juga melihat keberhasilan dirimu, atau mungkin itu kekalahanmu" Daehyun kembali pergi tampa mengatakan akan pergi kemana. Taehyung melihat isi chatnya, orang itu mengirimkan foto si target, tergetnya seorang wanita dan wanita itu adalah saingan bisnis terberatnya. Taehyung mengambil ponsel tersebut dan menggali informasi tentang targetnya kali ini, dirinya pun mencari di internet dan mencari ide juga. Taehyung tersenyum sinis, dia menemukan cara agar dapat membunuh wanita itu tanpa siapapun yang tau siapa pembunuhnya, atau seakan-akan hal itu tidak terjadi seperti pembunuhan. Lokasi pesta juga sepertinya mendukung untuk melakukan hal seperti ini.

Taehyung segera bergegas, waktunya tidak lama, yaitu malam ini. Jadi dirinya segera mencari bahan yang di perlukan.

Malam pun tiba, Taehyung sudah berpakaian rapih dan Daehyun pun sama. Daehyung sepenuhnya memberika tugas kali ini kepada Taehyung.

KILLER BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang