4⃣

124 18 1
                                    

Saat Taehyung akan pergi dia melihat Hwanhee juga Baekhyun yang sedang melihat ke arahnya.

"Ckkk, sial" batin Taehyung berucap. Hwanhee maupun Baekhyun masih teridam melihat kondisi di ruangan itu. Baekhyun langsung bergegas ke arah Daehyun yang tergeletak di lantai. Lalu membopong tubuh Daehyun. Di ruangan itu kini hanya ada Hwanhee dan Taehyung.

"Sudah ku katakan bukan? Sebaiknya kau pergi saja dari sini" Taehyung ingin pergi namun dirinya kini terikat  di sebuah kursi, siapa lagi yang melakukan hal itu jika bukan Hwanhee.

"Hay.. Jika kau langsung pergi saat itu juga kau tidak akan pernah membunuh orang untuk yang ke dua kalinya, tapi aku kagum padamu hanya sedikit sich. Kau tidak punya hati saat kau membunuh seseorang terbilang hebat untuk seorang pemula" Taehyung tidak menyangka Hwanhee akan mengatakan hal itu, Taehyung pikir dia akan di bunuh juga atau di laporkan ke polisi untuk kasus pembunuhan, tapi Taehyung salah. Hwanhee malah tersenyum seakan menonton pertunjukan yang seru menurutnya.

"Jadi akan ku tanya sekarang? Kau akan tetap tinggal atau pergi?" Hwanhee bertanya seakan pertanyaan itu tidak membuat pikiran Taehyung berat untuk memutuskan.

"Sebenarnya, kalian ini siapa?" Taehyung bertanya masih bingung dengan keadaannya. Hwanhee tidak menjawab dia hanya tertawa dengan keras seakan dirinya puas di tanya seperti itu.

"Kau bodoh? Kau masih tidak mengetahuinya? Apa perlu aku melakukannya sekarang agar kau tau?" Hwanhee Mengeluarkan pisau lipat yang ada di saku jaketnya, lalu menodongnya tetap di dada Taehyung.

"Jika pisau berhargaku ini masuk ke dalam tubuhmu, kau akan membayarku berapa?" setiap pembunuh biasanya akan bertanya apa kata-kata terakhir mu, namun Hwanhee malah meminta bayarannya krena tlah membunuh dirinya?

"Kita ini sekelompok pembunuh bayaran? Kau sudah taukan jawaban nya?" Taehyung terkejut bukan karena dirinya mendengar jika mereka adalah pembunuh tapi Taehyung terkejut karena orang yang baru saja di bunuhnya itu masih hidup, yang menjawab pertanyaannya tadi adalah Daehyun.

"Kau terkejut? Kau tau, ini adalah trik lama yang kami gunakan, kau pikir aku akan terbunuh begitu saja oleh pembunuh amatir seperti mu? Tidak mungkin" Daehyun mengambil sebuah kursi dan duduk tepat di depan Taehyung

"Aku tidak akan basa basi, kau ingin bergabung atau tidak? Aku cukup puas dengan hasil ujianmu"

"Ujian?" tanya Taehyung

"Yah, kau sudah melewati ujian dari kami" ucap Baekhyun

"Selanjutnya terserah kau, akan bergabung atau tidak? kami membebaskan mu" Daehyun kembali nemawarkan tawarannya.

"Apa.. Kalian bisa membunuh orang orang yang ingin ku bunuh jika aku ikut bergabung?" tanya Taehyung ntah apa yang ada di pikirannya tapi dia masih punya dendam dengan orang orang di masa lalunya.

"Tentu saja, dengan bersih dan sedikit bukti kita bisa membunuh musuh musuh mu" tawar Daehyun.

"Kalau begitu, aku ingin bergabung" tekad Taehyung sudah bulat, Daehyun salah satu inspirasinya krena melihat perkelahian mereka tadi jadi Taehyung ingin bergabung.

"Kau yakin?" tanya Baekhyun.

"Aku sudah sangat yakin sekali"

"Bagus, tapi aku tetap akan mengujiku selama 3 hari"ucap Baekhyun.

"Apapun ujiannya, akan aku lakukan" jawab Taehyung.

"Kau yakin 3 hari Hyung?" tanya Hwanhee.

"Yah, kita lihat seberapa besar dirinya ingin bebas dari ujian ku"

"Kau menguji nya juga?" Daehyun bertanya, Baekhyun langsung mengangguk dan menunjukan sebuah botol kecil yang sudah tidak ada isinya.

"Apa itu?" Tanya Taehyung.

"Racun... Efectnya perlahan akan terasa batas akhirnya hanya 1 minggu, dan kau tau kau sudah meminumnya" Baekhyun tersenyum senang saat melihat Wajah Taehyung yang begitu panik.

"Sial mereka memang orang orang yang akhli dalam membunuh" batin Taehyung berkata

"Jika memang racun yang kau masukan dalam minumanku percuma saja aku bergabung dengan kalian jika kalian tetap akan membunuhku" ucap Taehyung sedikit geram

"Tenang sayang, jika kau bersahil menyelesaikan satu misi kau akan mendapatkan ramuan pereda, yah itu bukan ramuan pemulihannya tapi Setidaknya untuk berjaga jaga aku akan memberikan ramuan pereda jika 3 harimu lulus kau akan mendapatkan penawar aslinya"

"Aku ingin bergabung juga bukan karena paksaan ada atau tidak adanya racun dalam tubuhku aku tetap akan bergabung, sekarang aku juga tidak mengerti mengapa saat aku membunuh seseorang ada rasa sensasi yang membuatku bahagia" begitulah ucapan Taehyung.

"Maaf bung, tapi kita slalu membunuh tanpa menyentuh" ucap Hwanhee.

"Terserah, tapi aku akan tetap gabung"

"Bagaimana Dae?" tanya Baekhyun.

"Terserah kau saja" balas Daehyun yang langsung pergi, namun Baekhyun malah tersenyum lebar dan mengikuti Daehyun dari belakang.

"Ada apa?" Tanya Taehyung.

"Daehyun hyung kalah taruhan hehe" Hwanhee sedikit tertawa

"Ahhh.. Taruhan apa?"

"Tentu saja kau, mereka taruhan jika Daehyun hyung kalau kau tidak akan gabung tapi Baekhyun hyung tetap kau pasti gabung, aku juga tidak mengerti insting Baekhyun hyung itu sangat kuat jika memilih seseorang dia tau mana orang yang akan benar2 bergabung atau tidak"

"Jadi, sob nama ku Hwanhee.. Sorry yah tadi aku juga ikut ikutan menguji tapi selamat bergabung di The Killer. AYO KITA PESTA..."

"AYO AKU SETUJU KITA PESTA" ternyata itu Baekhyun yang baru saja kembali.

"Dae yang traktir.." Ucap Baekhyun saat Daehyun melewatinya.



"Kalian saja yang berpesta aku ada tugas.... Aku pergi dulu. Ingin pakai uang ku, nah ambilah" Daehyun melempar kartu ATMnya ke pada Baekhyun.

"Bersenang senanglah, krena aku juga akan bersenang senang kali ini" Daehyun berseringai, seakan dia ingin memangsa seseorang.


"Baiklah Whan. Kau ya yang belanja oke!" Baekhyun memberikan kartu itu pada Hwanhee.

Tanpa pikir panjang Hwanhee langsung pergi ke supermarket setelah Daehyun duluan yang pergi krena tugasnya.

Malam itupun mereka hanya melakukan pesta ber tiga saja hingga mereka tak sadarkan diri krena terlalu banyak minum.









Bersambung...........

CSJ...😍...😘...

KILLER BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang