"Mau dipikirin berapa kali pun, ini nggak masuk akal. Iya, kan? Mana ada sih presdir umur 27 tahun?!"
Somi menggerutu. Garpu yang sejak tadi digenggamnya ia tusuk-tusukkan pada piring berisi seporsi fusilli yang menjadi menu makan siangnya itu. Ekspresi wajahnya terlihat kecut seperti bocah yang habis dimarahi oleh ibunya.
"Masuk akal aja, sih. Menurut gua, ya." Changbin buka suara. Pria itu menatap Somi dengan malas sebelum beralih menatap Nako yang duduk manis di hadapannya sambil memasukkan sesendok salad buah ke dalam mulutnya.
"Duh! Lu makan kayak bocah, deh!" tukas Changbin yang secara spontan mengulurkan tangannya. Ibu jari pria itu mengusap sudut bibir Nako. "Sausnya belepotan sampai ke pipi lo, nih!" ucap Changbin lagi. Minhyun dan Jisoo yang memperhatikan tingkah Changbin tersebut hanya saling melirik sebelum tersenyum lebar.
"Lama-lama, gua jodohin lu berdua," kata Minhyun sambil terkekeh. Sebagai dukungan atas ucapan Minhyun, Jisoo mengangguk semangat. "Kalian tuh cocok. Berlawanan tapi jatuhnya malah cute," kata gadis cantik itu seraya menunjuk Changbin dan Nako dengan garpunya secara bergantian.
"Apaan sih, Kak? Nggak lucu!" sanggah Changbin cepat. Sementara Nako hanya menunduk menahan malu. Duh, Minhyun dan Jisoo jadi makin gemas dengan tingkah junior dan anak magang itu.
"Ih! Pada dengerin aku nggak, sih? Kita lagi ngomongin presdir baru super muda dan ganteng yang tiba-tiba nongol, lho! Kalian terima gitu aja kita punya presdir yang bahkan lebih muda dari Pak Seokjin?"
Suara Somi kembali terdengar. Kali ini gadis blasteran tersebut berbicara sembari memukul-mukul meja kantin Gandara Publish yang sedang ditempatinya bersama staff divisi editorial lainnya. Kelima orang itu memang sedang mengobrol sambil menghabiskan makan siang mereka. Secara otomatis, keempat teman gadis itu menoleh, tak terkecuali beberapa pasang mata yang duduk tidak terlalu jauh dan memang penasaran dengan apa yang sedang mereka bahas.
"Tapi, iya juga, sih. Aku baru denger ada orang yang udah jadi presdir diumur semuda itu." Nako buka suara. Changbin mengangguk setuju sementara Jisoo hanya terdiam. Semua mata kini mengarah pada Minhyun yang tiba-tiba saja tersenyum misterius.
"Oh, kalian belum tahu, ya? Gandara Publish itu anak perusahaan dari HyunYeon & Co. CEO HyunYeon & Co. siapa? Kim Hyunjoong kan? Nah, Kim Taehyung itu anak dari Kim Hyunjoong."
"Uhuk! Uhuk!"
Jisoo secara otomatis tersedak jus jeruk yang sedang diminumnya setelah mendengar penuturan Minhyun. Matanya membulat dan mengerjap beberapa kali sebelum dengan gerakan cepat mengambil botol minuman milik Somi.
Apa? Jisoo tidak salah dengar, kan? Taehyung anak dari CEO tempatnya bekerja? Sebenarnya, gadis itu memang sudah penasaran sejak lama. Apa benar ia merupakan lulusan KAIST dan bekerja di HyunYeon & Co. dengan tindik dan tato yang hampir memenuhi tubuhnya itu? Kini pertanyaan tersebut telah terjawab.
Sebenarnya, masih banyak hal-hal yang tidak Jisoo ketahui dari sosok Kim Taehyung. Pria itu terlalu misterius. Jisoo bahkan ingat bagaimana kemarin ia tidak dapat menyelesaikan satu pun pekerjaannya karena terlalu shock. Sosok Taehyung tiba-tiba saja datang dan mengaku sebagai Presdir di tempatnya bekerja.
"Oh, nggak heran kalau gitu. Pake orang dalam." Somi mencibir, kemudian kembali berkata, "aku sih nggak kayak cewek-cewek dari divisi lain ya, kegatelan gitu. Tiap papasan sama Pak Taehyung langsung ngejerit terus heboh. Buat apa ganteng tapi pakai orang dalem?"
"Som, jaga ucapan kamu. Apa salahnya pakai orang dalam? Selama Taehyung bisa nunjukin kalau dia kompeten dan mimpin perusahaan dengan benar, apa salahnya?" Jisoo mengingatkan. Entah mengapa gadis itu tidak suka jika Taehyung diremehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chit Chat, Pit a Pat || VSoo
FanfictionKim Jisoo, cewek berusia seperempat abad yang sudah menyandang status jomblo sejak lahir. Awalnya ia acuh tak acuh pada ejekan teman-temannya. Baginya, cowok-cowok 2D dan para oppa aktor pemeran drama lebih baik dibandingkan cowok-cowok yang pernah...