01

1.2K 150 26
                                    

Sakusa lagi lagi dilarikan kerumah sakit karena strees yang ia miliki dan masalah Thallasemia miliknya. Beruntung, saat itu Komori ada bersama Sakusa. 

"ya ampun.. sudah ku katakan untuk tidak terlalu mengurus cerita mu, Omi!" Komori meletakkan buah dinakas Sakusa. 

Sakusa tidak menghiraukan ucapan Komori dan hanya sibuk pada Laptop nya. Komori ingin memukul Sakusa dan membanting Laptop miliknya. Namun, rasa itu ia tahan karena ia masih ingin hidup dan memiliki pasangan. 

"Sakusa Kiyoomi!!" Komori mulai sedikit naik pitam. Alis bulatnya mengerut menandakan ia marah. Sedangkan Sakusa hanya menatap datar Komori. 

Sakusa menghela napas berat "aku ingin menyelesaikan tenggat dan aku akan istirahat"Ujar Sakusa santai. 

"kau sudah selesai? baiklah, silahkan pulang, disini hanya untuk orang yang menangani orang sakit dan orang yang sakit. Kau sehat fisik dan mental, silakan keluar ruangan.." Usir Sakusa. 

"FIN! aku keluar!" Komori keluar lalu membanting pintu. Sedangkan Sakusa lagi lagi hanya menghela napas berat. Jari jarinya masih sibuk mengetik kata per-kata yang harus direvisi nya. Angin berhembus dari arah jendela, menerbangkan kain sekat pemisah kasur antar pasien. 

"WAAHH!! ANGINNYA DINGIINN!!" teriak pasien sebelah kanan Sakusa. 

Mata Sakusa melotot kaget mendengar ada pasien lain di ruangannya. Pandangannya berpindah pada pintu keluar. 

'Jadi ini bukan ruang milik sendiri?!' Batin sakusa

sreek

Kain itu digeser kasar. Seorang pemuda sekiranya seusia dengan Sakusa. "hei, anginnya dingin! apakah karna ini musim gugur?!" Ujar pemuda itu dengan semangat. 

Sakusa menatap pemuda itu dari ujung rambut sampai ujung kuku kaki. 

"kau..." 

Pemuda itu menatap Sakusa antusias. "yaa??"

"apa kau TIDAK PERNAH mandi?! Dan kau JUGA tidak pernah memotong kuku kaki mu?!" Teriak Sakusa sambil menunjuk kedua kaki pemuda itu. 

"oh, terakhir kali aku memotong kuku kakiku itu sebulan yang lalu. Dan aku belum mandi! bukan tidak pernah mandi!" Ucapnya membenarkan 

"Sama saja! banyak kuman yang menempel di tubuhmu !" 

"Oh ya, namaku Miya Atsumu! panggil saja Atsumu!" 

"Aku tidak mengajakmu untuk berkenalan!" 

"kau memang tidak mengajak ku untuk berkenalan, tapi aku yang mengajakmu berkenalan!" Atsumu mengulurkan tangannya

"cih! Aku Sakusa Kiyoomi! " final Sakusa lalu lanjut mengerjakan yang seharusnya dikerjakan. 

Atsumu tersenyum jahil. Tangannya perlahan mengusap rambut Sakusa iseng. Sakusa yang merasa kepalanya disentuh pun menghentikan kegiatannya dan menatap horor Atsumu. Tak lama Sakusa pingsan. 

"OMI?!"

.

.

.

"dia hanya pingsan karna syok. Apa yang membuatnya seperti itu? " dokter menatap Atsumu yang cemas.

"itu... Kalau tidak salah, Omi-kun pingsan karna kupegang kepalanya... Hehe" kata Atsumu sambil menggaruk kepala belakangnya canggung .

Si dokter menghela napas "baiklah, aku permisi"

Dokter itu keluar ruangan mereka dan hanya menyisakan mereka berdua. Atsumu menatap wajah Sakusa yang tanpa masker itu lamat lamat. Pipi Atsumu berubah menjadi merah muda disusul dengan detak jantungnya yang tak karuan.

"seharusnya aku juga memeriksakan jantungku saat dokter datang kesini"

Ckleek

"uh? " pintu terbuka. Muncul Atsumu versi rambut abu abu dari sana.

"oh! Samu! Kau membawa itu kan?!"

Osamu hanya menghela napas lelah "kalau mau makan lebih banyak, cepatlah keluar dari rumah sakit bodoh! "

Osamu melemparkan satu cup mie instan ukuran sedang kearah Atsumu disertai sepasang sumpit ikut dilempar.

"Samu!! Air panasnya mana??! "

Selesai memakan mie instan itu, Atsumu segera menyeruput kuah nya dan membuangnya ditempat sampah. Matanya sesekali melirik kearah Sakusa yang masih sibuk dengan dunia mimpinya.

"omi-kun kapan bangun ya... " gumam Atsumu yang tentu didengar oleh Osamu.

"omi-kun? Siapa? "Osamu menatap Atsumu

Atsumu menunjuk ke ranjang kirinya. Osamu hanya menggeserkan kepalanya mengikuti arah yangan Atsumu.

"oh, dia sudah bangun" ucap Osamu yang membuat Atsumu semangat tiba tiba.

"hah?! Sudah?! " ternyata belum. Atsumu mengerucutkan bibirnya kesal

"adik sialan, beraninya kau menipu kakakmu! " Atsumu memukul kepala Osamu yang sibuk tertawa terbahak bahak

"Sial, kau ini sungguhan sakit bukan sih?! Kenapa pukulan mu menyakitkan?! " Osamu mengelus elus kepalanya yang nyeri

"Oy! Aku ini sakit kanker! Bukan kecelakaan! " Atsumu menatap tangannya yang lebam

"mampus"

"ini rumah sakit, jangan berisik" Ucap Sakusa yang mulai sadar dari syoknya.

"Omi-kun sudah sadar! " Atsumu turun dari ranjang dan menghampiri Sakusa yang hanya berbeda 6 langkah kaki orang dewasa.

Sakusa mengerjapkan matanya lalu kembali terkejut melihat ada dua Atsumu.

"t-tunggu! Jangan pingsan dulu! Dia Osamu! Kembaranku! Nah, karena aku sudah memberitahumu, kau boleh pingsan! " Ucap Atsumu

"bodoh! "

𝐘𝐨𝐮 𝐚𝐫𝐞 𝐌𝐲 𝐒𝐮𝐧𝐬𝐡𝐢𝐧𝐞 || 𝚂𝚊𝚔𝚞𝙰𝚝𝚜𝚞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang