Special Chapter

722 109 35
                                    

Sakusa berjalan dengan mantel cokelat kearah sebuah tempat penuh dengan bunga dandelion. Cuaca sedang berangin kencang

Ia menatap kosong taman itu dan menerawang satu persatu sudut disana

"Omi-kun! Lama?"

"kau datang juga, Atsumu. Tidak juga.. Aku baru sampai" jawab Sakusa dengan nada datar sedikit tertarik

Atsumu mengangguk. Ia memberikan tas kanvas yang ia sudah ia bawa.

"ini Omi-kun... By the way, ini untuk apa?"

"ada, untuk referensi aja. Siapa tau ada ide dari sini"

Atsumu diam "...kau gila? "

"beruntung nya tidak"

"kau gila, omi kun... Untuk apa kau mengambil referensi dari PISAU? "

"...untuk contoh"

"CONTOH APA?! "

"sudahlah kau diam saja. Aku ingin pulang"  ucap Sakusa malas berdebat

Atsumu terkekeh "Omi-kun.. kau pulang lewat stasiun kan? mending aku antar.. aku kesini naik motor kok!" tawar Atsumu

Sakusa mengangguk. "nanti mampir dulu sebentar di depan" 

"Oke!" Atsumu menaiki vespa matic berwarna hitam dengan sticker bola voli mikasa didekat plat motor. 

Memasang helm dan mundur untuk memberikan tempat untuk Sakusa duduk. 

"aku yang nyetir?"

Atsumu mengangguk dan memberikan helm cadangan miliknya. "pakai ini" ucapnya

Sakusa memutar matanya malas "iya.. tapi aku bisa tukar dengan helm mu?"

"kenapa?"

"...jangan warna yang cukup terang seperti merah muda. Kau saja yang pakai" 

Atsumu terkekeh kekeh "okay okay hahaha"

waktu di jam tangan Sakusa menunjukkan pukul 17.30. Matahari sudah mulai beristirahat dalam bekerja. Sakusa mengemudi dengan cukup lambat. Angin berembus lambat menerpa wajah dan masalah yang mereka hadapi walau untuk sementara waktu.

"nee Omi kun.. Aku ingin kopi seduhan darimu lagi" ucapnya dengan dagu menempel di pundak Sakusa dan memeluk punggungnya. 

"ya, nanti " balas Sakusa. Hingga jalan yang mereka lewati sepi dan bertepi kan lapangan baseball dan sungai yang sepi. 

"hei, menolehkan kearah sungai" ucap Sakusa

Atsumu menoleh dengan malas. Mat ayang tadi terlihat sedikit suram itu berbinar hanya dengan sekali lihat

"waah!! Sunrise!!"

"bodoh, mana ada matahari terbit diarah barat! Sunset yang benar bodoh!" 

Atsumu terkekeh tanpa dosa. "Omi berhenti disini yuk!"

Sakusa mengeryitkan alis nya dan memperlambat laju motor "kenapa?"

"aku bawa mie instan. Aku juga bawa Croissant yang dibeli Samu tadi.. Kau mungkin bisa mendapat ide baru bukan? " 

'benar juga' 

"oke, kita berhenti disini. Tunggu aku cari tempat untuk parkir dulu" Atsumu mengangguk senang 

Sakusa memilih untuk memakirkan motornya di dekat warung dan tak lupa untuk mengunci stang. 

"hei, 3 minggu lagi sudah tahun baru" ucap Atsumu untuk membuka topik 

Sakusa masih sibuk dengan pisau dan mencatat ciri ciri pisau itu dan menusuk nusukkannya ketanah. "iya, aku tau."

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝐘𝐨𝐮 𝐚𝐫𝐞 𝐌𝐲 𝐒𝐮𝐧𝐬𝐡𝐢𝐧𝐞 || 𝚂𝚊𝚔𝚞𝙰𝚝𝚜𝚞 🎉
𝐘𝐨𝐮 𝐚𝐫𝐞 𝐌𝐲 𝐒𝐮𝐧𝐬𝐡𝐢𝐧𝐞 || 𝚂𝚊𝚔𝚞𝙰𝚝𝚜𝚞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang