05

649 114 4
                                    

"Aku sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit ini besok" Sakusa meneguk kembali susu hangat miliknya tanpa peduli dengan tatapan Atsumu padanya sekarang

"..besok? apa kau sungguh?" Ucap Atsumu sembari meyakinkan dirinya bahwa ini bukanlah mimpi

"iya." 

BOOOM!

Mata Atsumu berkaca kaca. Air menetes perlahan. "be-begitu ya.. Syukurlah jika begitu" Atsumu berusaha tersenyum seperti biasa

"jangan tersenyum. Aku melarangmu untuk tersenyum saat menangis." Sakusa berpindah menuju Atsumu lalu mengelus surainya perlahan dan mengecupnya. "jadi, selagi aku masih disini, Ada yang ingin kau lakukan bersamaku?" Sakusa tersenyum tulus. Ia tak pernah mengeluarkan ini sebelumnya pada siapapun termasuk orang orang terdekatnya 

Atsumu langsung memeluk perut Sakusa erat tak ingin kehilangan. "biarkan seperti ini dulu. "

Sakusa terkekeh kecil "aku akan sesekali kerumah sakit, tau" 

"menjenguk ku? apa kau akan mengeluarkan ku dari sini sama seperti dirimu?"

"untuk menjenguk tentu aku akan datang. Jika mengeluarkan mu dari sini aku tidak dapat berjanji."

"kalau begitu, ayo ke taman rumah sakit! i know, i know, banyak salju disana. Kita tak akan bermain itu disana. "

"...oke jika begitu. Tapi kau ada pakaian hangat?"

"...aku tidak tau" 



"wah!! aku tak menyangka jika Samu menyelipkan ini di kantong mie instan!" Atsumu nyentuh Syal rajut berwarna kuning terang itu dengan perasaan bangga. 

Pelan pelan mereka menyusup lewat pintu belakang rumah sakit. Mungkin karena ini musim dingin anak anak lebih sering terkena flu atau demam. Jadi tidak heran di sepanjang koridor ada banyak suster dan para ibu ibu yang mengantarkan anaknya berobat. 

"Omi-Omi!! Tolong foto kan aku disini!! " Atsumu melambai kepada Sakusa yang berjalan lebih lambat dari biasanya. 

"iya.. iya.. "

Atsumu berpose dengan gaya peace dikedua tangannya dan senyuman lebar. foto berbentuk polaroid tercetak dengan cepat. 

"Bagaimana? Apa bagus?" Atsumu membenarkan coatnya 

"menurutmu? tanganku sedikit bergetar karena dingin" 

"tak apa! gantian aku yang akan memotret Omi kun!" Atsumu merampas kamera Sakusa dan berlari menjauhi Sakusa. 

"ONE...!! TWO...!! THREE..!! SAY CHEESE!!" 

"OMI KAKU IH!! SENYUM DONG!!" Sakusa menyungging kan senyum kaku dan tanda peace 

Atsumu sweatdrop melihat wajah Sakusa "omi-kun, kau tak perlu kaku seperti itu"

"memang seperti inilah wajahku yang sebenarnya" 

Mereka berjalan jalan dan tertawa sesekali saat membahas topik lucu. Mereka berharap waktu terhenti agar mereka terus seperti ini. Tanpa ada yang menghalangi termasuk takdir dan kematian

"But when he loves me, I feel like I'm floating! When he calls me pretty, I feel like somebody!" Atsumu selalu menyanyi saat mendengar ini. Sakusa iseng mencari lagunya dan memutarnya. 

"kenapa kau suka lagu itu, Tsumu?"

"Aku selalu merasa sedang jatuh cinta walau saat itu kau tak memiliki pacar atau malah gebetan!" 

"oh..."

"Omi-kun juga, kenapa kau suka lagu You are My Sunshine?" 

Sakusa kaget mendengar ucapan Atsumu yang tiba tiba mengetahui lagu kesukaannya 

"oh! apakah karena saat kau mengatakan kalau aku akan menjadi sinar matahari bagi Omi-kun?!" 

"tidak, aku sering mendengar itu saat kuliah. Kau terlambat tau"

"Siaaall!!! 

"Omi-kun! Omi-kun! aku mengantuk! tolong nyanyikan aku Sunshine tadi!" 

Dengan berat hati, Sakusa menepuk kepala Atsumu lembut sembari menaikkan selimutnya sampai keleher

Sakusa menetralkan napas dan bernyanyi "..you are my sunshine, my only sunshine

you make me happy, when skies are gray 

you'll never know dear, how much i love you

please don't take, my sunshine.. Away

Sakusa diam. Ia tak melanjutkan liriknya karena Atsumu sudah lebih dulu tertidur. Ia menatap langit langit kamar

"please... don't take... my sunshine away...?" kata itu terus menerus keluar dari bibir Sakusa. Pemuda itu menyunggingkan senyum tipis. Air perlahan menetes dari pelupuk mata. Ia tetap diam dan tersenyum tipis sembari berjalan menuju balkon kamar mereka. 

tangannya mengambil sebuah buku saku dan mencatat sebuah ide disana. Sebuah harapan ia tulis disana. 

𝐘𝐨𝐮 𝐚𝐫𝐞 𝐌𝐲 𝐒𝐮𝐧𝐬𝐡𝐢𝐧𝐞 || 𝚂𝚊𝚔𝚞𝙰𝚝𝚜𝚞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang