Author POV
Di sebuah ruangan terdapat seorang wanita cantik yang masih asik bergelut di dunia mimpi dengan mata sembabnya.Hingga cahaya matahari menyeruak masuk melalui celah jendela yang sedikit terbuka.Perlahan mata kucingnya terbuka,pertama kali yang ia rasakan adalah badannya yang pegal dan sakit di seluruh badannya.Perlahan dia duduk dan berusaha mengumpulkan nyawanya.
Setelah berhasil mengumpulkan nyawanya,dia membersihkan tempat tidurnya,selesai ia berjalan ke kamar mandi dengan menahan sakit di seluruh badannya.20 menit berlalu,dia keluar dari kamar mandi dengan seragam yang melekat di tubuhnya,dan handuk yang melilit rambutnya.
Dia berjalan ke arah meja rias,mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer.Selesai mengeringkan rambutnya,dia memoles wajahnya dengan make up tipis dan lipstick merah muda yang tidak terlalu tebal.Setelah selesai memoles wajahnya dengan make up tipis,tidak lupa ia menggunakan jaket untuk menutupi luka di tangannya.
Setelah siap,ia segera mengambil tas sekolahnya dan turun kebawah untuk sarapan.Ia menuruni tangga dengan perlahan,mengintip untuk memastikan apakah ayahnya masih berada di rumah atau sudah pergi bekerja.
Dia bertanya kepada asisten rumah tangga yang sudah bekerja di rumahnya sejak ia kecil.
"Bi,apa papa udah berangkat kerja?"tanyanya dengan hati hati
"Sudah non,baru 15 menit yang lalu tuan berangkat"jawab Bi Runi dengan sopan
Annisa menghela napas lega,lalu berkata
"oh yaudah bi makasih ya"jawabnya sopan sambil tersenyum
Annisa memang sudah akrab dengan Bi Runi,karena Bi Runi lah yang sudah merawatnya dari kecil.Memberikannya kasih sayang seorang ibu yang tidak pernah ia dapatkan.Bi Runi lah yang selalu melindunginya saat ayahnya memukulinya.Bi Runi jugalah yang selalu menemaninya ketika kesepian karena ia merupakan anak tunggal.Maka dari itu,Annisa sangat menyayangi Bi Runi seperti ibunya sendiri.
Annisa segera bergegas ke meja makan agar tidak terlambat ke sekolah.Ia melihat makanan yang tertata di atas meja makan lalu tersenyum sumringah.
"Wahh Bi!!!ini makanan favorit aku semua!!!"pekiknya dengan semangat
"Iya non,saya sengaja buatkan makanan kesukaan non semua,soalnya kan non nisa belum makan dari semalam"ujar Bi Runi sambil tersenyum hangat
"MAKASIH BI RUNII!!!"teriaknya dengan semangat
"Iya non,ayo dimakan,non pasti laper"ujarnya lembut
"Makasih ya bi,udah sayang sama Nisa,ngerawat nisa dari nisa kecil,pokoknya makasih,Nisa sayaaaang banget sama bibi!!"ujarnya sambil memeluk Bi Runi
"Iya non sama sama,saya udah anggap non nisa kayak anak saya sendiri.Eh ayo non dimakan makanannya keburu dingin"ujar Bi Runi yang diangguki lucu oleh Nisa.
Setelah selesai memakan makanannya dan pamit kepada Bi Runi,Nisa segera berjalan ke depan dan segera menuju mobil untuk diantar oleh supirnya.
###############
Sesampainya di depan sekolah,Nisa turun dari mobil setelah mengucapkan terima kasih kepada Mang Joko,supir pribadi yang mengantarnya.
Saat Annisa memasuki sekolahnya,ia langsung menjadi pusat perhatian.Siapa sih yang tidak kenal ANNISA MAHENDRA?.Siswi berparas cantik,pintar,dan termasuk ke dalam jajaran siswi populer di sekolahnya.Annisa mengabaikan tatapan orang-orang yang memerhatikannya,ia tetap berjalan mennuju kelasnya dengan ekspresi dingin.Sampai ia berhenti berjalan karena teriakkan seseorang.
"ICHAAA!!!"teriak orang tersebut sambil berlari menghampiri Nisa.
ICHA adalah panggilan sayang dari sahabat-sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNISA (REVISI)
FanfictionANNISA MAHENDRA,gadis dingin dan pintar di SMA Taruna.Orang mengira hidupnya sangat sempurna.Dia cantik,kaya,pintar,populer,berbakat.Dibalik sikap dingin dan cueknya,dia memiliki hati yang lembut.Dia juga sangat perhatian dan baik pada orang terdeka...