14. Taruh

811 106 32
                                    

VOTE SEBELUM MEMBACA, KARENA VOTE GRATIS YA GUYS!

ROARRRR

• • • • •

"Bisa gak sih naro bukunya pelan-pelan, buku tema itu berat!" Omel Ayana kepada Linggar yang menaruh buku tema dengan sengaja secara kencang kepada kedua telapak tangan Meysha yang mengedah menahan tumpukan buku tema yang di suruh oleh wali kelas mereka, Bu Eri untuk di ambilkan.

Linggar tersenyum jahil, lalu mengambil buku tema dan menumpuknya tidak santai pada Ayana membuat Ayana berdecak kesal. Ayana menghela napasnya kasar, kalau karena dia tidak tengah membawa tumpukan buku tema yang berat itu, mungkin Linggar sudah habis oleh Ayana sekarang juga.

"Oke, udah semua. Let's go balik ke kelas!" Seru Linggar yang hanya membawa lima belas tumpuk buku tema sedangkan sisanya Ayana yang pasti jumlahnya lebih banyak daripada Linggar.

"Heh sinting! Yang benar aja?!" Cetus Ayana menatapi Linggar yang begitu santainya berjalan di depannya sedangkan di belakangnya, Ayana tampak sangat kesusahan untuk melangkah karena buku tema yang di bawanya sangat berat.

Linggar menghentikan langkahnya, lalu menengok ke arah belakang. Mengerutkan keningnya seolah-olah tak ada apa-apa yang terjadi kepadanya dan Ayana. "Kenapa?" Tanyanya kebingungan.

"Mata lo kenapa! Lihat nih, gue bawa buku tema berat sebanyak ini. Lo ambil lagi nih, harus sama dong! Masa gue kebagian banyak banget," jawab Ayana.

"Emang iya ya?" Linggar menunduk menatapi banyak buku tema yang di bawanya dengan yang Ayana bawa, benar-benar sangat jauh berbeda. Laki-laki itu tersenyum. "Loh iya, lo kok banyak banget," tawa Linggar sembari mengambil beberapa buku agar keduanya seimbang.

Ayana yang mendengar itu mendengus. "Pura-pura lo. Lo emang sengaja kan? Sengaja mau bikin gue marah," gerutu Ayana sembari berjalan mendahului Linggar.

"Udah tahu, pakai nanya." Linggar berjalan menyusul Ayana yang sudah berjalan keluar dari perpustakaan, namun di depan perpustakaan Linggar bertemu dengan Pak Rocky, sang penjaga perpustakaan.

"Halo pak, maaf tadi langsung masuk soalnya di suruh sama Bu Eri untuk ambil buku tema," ucap Linggar.

Pak Rocky mengangguk. "Heeh, teu nanaon." Sahutnya dengan senyuman.

"Siap." Linggar tersenyum lalu berjalan pergi dari sana menyusul Ayana yang sudah berjalan terlebih dahulu darinya dengan kaki yang di hentak-hentakk kan.

Sesampainya di kelas, Ayana langsung membagikan buku tema mata pelajaran bahasa Indonesia kepada teman-teman sekelasnya bersama dengan Linggar. Selesai membagikan buku tema, Linggar dan Ayana kembali pada kursi mereka dan pelajaran di mulai. Beberapa murid ada yang tertidur akibat tidak kuat menahan rasa ngantuk karena itu juga adalah mata pelajaran di jam terakhir mereka. Jam yang sudah rawan.

- LINGGAR -

Pulang sekolah, Linggar dan teman-temannya tidak langsung pulang karena mereka akan berkumpul di Warbo bersama-sama sedangkan Jinggar, dia sudah pulang terlebih dahulu bersama dengan Zaura karena Jinggar memang tidak tergabung dalam perkumpulan anak-anak sekolahnya.

Di depan sekolahan, terparkir beberapa motor anggota Atarutras yang menunggu anggota mereka datang. Namun, di sela-sela obrolan Linggar dan teman-temannya, Linggar melihat Ayana yang kesusahan mengeluarkan sepedanya karena berada di paling dalam dan paling depan sedangkan banyak sepeda yang terparkir di sana.

LINGGAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang