Chapter 14

8.4K 584 21
                                    

Sinar matahari memasuki kamar Gulf melalui sela sela jendela dan mengenai wajah Gulf.

Gulf terbangun karna cahaya matahari yang mengenai wajahnya, ia membuka matanya perlahan. Hal yang pertama kali ia lihat saat membuka matanya adalah wajah sang kekasih.

Rahang yang indah, hidung mancung, dan mata yang sangat indah. Gulf mengusap usap wajah sang kekasih, seberapa beruntungnya Gulf memiliki kekasih yang sangat tampan, dan sayang kepadanya.

"Phii bangun udah pagi nanti telat kerja loh" Gulf merapikan poni Mew yang menutupi dahi Mew.

"Sebentar" Ucap Mew. Bukannya bangun Mew malah memper-erat pelukannya.

"phii udah pagi loh" Gulf mendorong badan Mew tetapi itu sia sia karna tenaga Mew lebih besar dari tenaganya, malah membuat Mew semakin menarik Gulf ke dalam pelukannya.

"5 menit sayang, phi masih nyaman kaya gini"

Gulf hanya bisa pasrah dengan kelakuan Mew, entah kenapa Mew sangat manja kepadanya pagi ini.

5 menit berlalu

Mereka masih berpelukan di atas ranjang.

Tok Tok

"Gulf sarapan cepet!, Mew gua tau lu di dalem keluar sarapan sebelum gua dobrak!"

Zee berteriak dari luar kamar Gulf memanggil mereka untuk sarapan.

Terpaksa mereka menyudahi kegiatan peluk pelukan itu, dan membersihkan diri serta siap siap untuk sarapan.

.

.

.

.

Mereka sampai di meja makan, Mew menggandeng tangan Gulf karna Gulf belum bisa berjalan dengan benar, karna pertempuran semalam membuat badan Gulf pegal.

"Selamat pagi Prince Mew dan Prince Gulf" Zee menyapa mereka dengan nada sedikit meledek.

"Ih apasi phi ji" Ucap Gulf, pipi Gulf memerah karna malu.

Mew hanya tersenyum melihat kedua kaka beradik itu, lalu duduk di samping tempat duduk Gulf.

"Zee ga ke kantor?" Tanya Mew.

"Ga" Jawab Zee.

"Tumben Phi Ji ga ke kantor?"

"Gatau ga mood" Ucap Zee.

"kaya perempuan aja pake mood" Jawab Gulf dengan nada meledek.

Mereka pun sarapan, setelah sarapan Mew berpamitan dengan Gulf dan Zee untuk berangkat ke kantor, untungnya Mew membawa baju cadangan di mobil jadi ia tak perlu pulang ke mansion terlebih dahulu.

.

.

.

Mew sampai di kantornya dan di sambut dengan sopan oleh karyawan di sana.

"Kak!" Teriak Bright, Bright menghampiri Mew yang sedang menunggu lift.

"Kak, itu" Bright sangat canggung sekarang, ia sangat ingin mengatakan ini tapi ia tak ingin menghancurkan mood sang kakak.

"apa?" Tanya Mew.

"I-itu Kao"

"Kao kenapa?"

"D-dia ada di ruangan kaka"

Mew yang mendengar itu langsung pergi menaiki tangga, ntah lah sekarang emosinya naik moodnya hancur.

Bright langsung mengejar kakanya yang sedang menaiki tangga dan sedikit berlari.

Mafia X Baby [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang