Kao berangkat ke kantor dengan keadaan panik, perusahaan miliknya akan terancam bangkrut karna ulah Mew dan Zee.
Kao sampai di kantor dan langsung di hampiri oleh sekretaris Kao.
"Pak, saham turun sangat drastis, dan para klien menghentikan kerja sama perusahaan" Jelas sekretaris Kao.
"ARGHHH, KEMANA SEMUA KARYAWAN?!" Teriak Kao.
"Mereka mengundurkan diri Pak" Ucap Sekretaris itu.
"Urusan seperti ini saja tidak becus!" Kao langsung meninggalkan sekretarisnya dan menuju ruangan Kao.
"Sat!, Mew dan Zee awas saja kalian!"
Drrtt Drttt
Handphone Kao berbunyi, Kao langsung mengangkat telfon tersebut.
"Halo Gulf?"
"phi cepat pulang tolong aku!"
Kao yang baru saja sampai di perusahaan langsung berlari menuju parkiran dan masuk ke mobil.
"Supir ke mansion sekarang!"
Mansion Kao.
"Selesai!" Gulf memasukkan Handphonenya ke dalam saku celana.
"Sangat mudah mengelabui Kao,ayo kita habisi semua anak buah Kao"
"eits sebelum itu kuta harus menelfon phi mew" Gulf menekan nomor kekasihnya itu untuk menyusulnya di mansion milik Kao.
"Phi sekarang"
"...."
Gulf pun menutup telfon itu dan memasukkannya ke dalam saku celananya.
Joss dan Gulf keluar dari kamar Gulf, Gulf mengambil pistol yang di berikan oleh Joss lalu mengisinya dengan peluru.
"Kau ke kanan aku akan ke kiri, jika sudah kita bertemu disini!" Ujar Gulf.
Joss langsung mengangguk dan berpencar untuk menghabisi semua anak buah Kao.
Dor!
Dor!
Dor!
Suara tembakan memenuhi lorong itu, aroma darah segar yang sangat menyengat.
Gulf yang sudah menyelesaikan tugasnya untuk membunuh semua anak buah Kao di lorong itu lalu berjalan mencari Joss.
"Joss!, ayo!" Ajak Gulf.
Gulf dan Joss menuruni tangga, dengan pakaian yang sudah di penuhi darah.
"Gulf!"
"Phi Mew?"
Mew sudah berada di bawah sejak tadi, bersama anak buahnya dan Zee.
Mew memeluk erat Gulf, rasa rindu mereka sudah terbayar sekarang.
"kerja bagus sayang , sekarang kita tunggu bossnya" Ujar Mew.
Selang beberapa menit Kao sampai.
"Gulf!, apa yang terjadi!, Gulf!" Teriak Kao.
Gulf yang sedang duduk di meja makan sembari memasang air mata buayanya itu menoleh ke arah Kao.
"Phi,mereka hiks" Gulf mulai mengeluarkan tangisan palsunya.
"apa yang terjadi!" Kao berlari menghampiri Gulf.
"Kawan"
Bright keluar dari dapur membawa secangkir kopi di tangannya.
"apa kabar?, bagaimana perasaanmu setelah melihat anak buahmu yang sudah ku susun seperti tumpukan kayu?" Ujar Bright.
"Bright!" Bentak Kao.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia X Baby [END]
ActionMew Suppasit seorang Mafia sekaligus CEO yang menyukai adik sahabatnya, apakah dia akan mendapatkan adik sahabatnya?