02. Yang tak disuarakan.

139 30 0
                                    

"Soon, lo tahu gak?" tanya Seungyoun membuat Soonyoung menunjukkan raut kesalnya seketika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Soon, lo tahu gak?" tanya Seungyoun membuat Soonyoung menunjukkan raut kesalnya seketika.

"Gak."

"Ihh, belum ngomong!"

"Ya kenapa gak langsung aja sih?!"

Bibir Seungyoun maju karena sebal, laki-laki itu tak bersuara lagi karena kembali tenggelam dalam layar ponselnya, mencari sesuatu yang ingin ia tunjukkan pada Soonyoung. Sementara itu, lawan bicaranya sedang ditenggelamkan rasa malas, ia duduk lesehan di bawah kemudian bersandar pada sofa yang diduduki oleh Seungyoun dengan posisi kepala yang sangat mengadah ke atas. Lumayan jika lama-lama di posisi itu akan menghasilkan sakit leher.

"Nih lihat," ujar Seungyoun sembari memperlihatkan sebuah unggahan yang ia kira sudah diketahui oleh Soonyoung. Kembarannya itu hari ini terlihat sedang bad mood, Seungyoun kira itu karena fotonya sembarangan diunggah di base kampus.

Soonyoung menegakkan duduknya, dia mengambil alih ponsel Seungyoun dan melihat postingan itu dengan dahi yang mengernyit. Rautnya semakin terlihat tidak ramah.

Dalam unggahan itu, ada foto dirinya dan Sana yang diambil dari kejauhan jika dilihat dari seberapa jelas foto itu. Dengan caption: 'Kak Soonyoung anak arsitektur pacaran sama Kak Sana anak ilmu gizi?'

"Siapa adminnya? Takedown."

Sudah pasti adik tingkat jika dilihat dari caption-nya, tapi tetap saja Soonyoung tidak akan berbaik hati jika ia tahu siapa yang mengirimkan itu ke base kampus. Seungyoun mengambil alih ponselnya, paham kalau mood Soonyoung semakin memburuk.

"Oke, gue chat adminnya," ucap Seungyoun dengan ringisan di akhir, "lo marahnya jangan ke gue dong."

Soonyoung menghela napasnya. "Iya, enggak." Kemudian ia kembali ke posisi sebelum Seungyoun menunjukan postingan tadi padanya, kali ini ia memejamkan matanya.

"Udah gue chat, tapi belum di respon," ucap Seungyoun setelah cukup lama hening diantara keduanya. Laki-laki itu melirik pada jam dinding yang ada di atas TV, baru jam 3.

"Oh iya, kok lo udah ada di rumah? Udahan nyari kucingnya?"

"Iya."

"Cewek yang punya kucing itu ... Sana anak ilmu gizi ini, 'kan ya?" tanya Seungyoun lebih pelan dibandingkan tadi, takutnya Soonyoung akan marah.

"Iya," jawab Soonyoung langsung, membuat Seungyoun menghela napas lega karena tahu kembarannya tak masalah ditanya-tanya begini.

"Terus yang dikasih jaket punya Mama dia juga?"

Hening. Kali ini Soonyoung tidak langsung membalas. Namun, mata yang tadinya terpejam itu kini dibuka dan menatap Seungyoun lekat.

Seungyoun menahan napasnya, sedikit ngeri karena tiba-tiba ditatap seperti itu.

Karsa; ksy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang