1. Dua Jagoan Ayah

19.7K 1.7K 395
                                    

Masa Remaja

***

Masih jelas di ingatan bagaimana setiap momen terlewat dengan berbagai hal manis. Ganda putranya yang memiliki sifat berdampingan, lalu istri idamannya yang tidak pernah lepas dari jangkauannya.

Kini, waktu beranjak dengan cepat. Setiap poros perputaran bumi, setiap siang dan malam dilewati tanpa ganjalan berarti. Hidup damai dalam lingkup bahagia, sesuai keinginan. Tidak seperti drama yang biasa ada dalam televisi atau telenovela, keluarga kecilnya mengarungi setiap waktu tanpa adanya tawa ataupun tangis berlebih.

Beberapa tahun kebelakang, anaknya masih seusia balita. Namun sekarang, dua bocah laki-laki itu tumbuh menjadi remaja yang karakternya berlawanan arah.

Segar di ingatan rengekan dua bayi kecilnya saat ingin makan, tangisan nyaringnya saat memiliki keinginan yang belum terpenuhi. Bahkan Jaehyun sangat ingat rupa kedua anaknya saat menahan keinginan untuk buang air besar, dengan mata berkaca dan wajah memerah. Kembali lagi, sekarang si kembar sudah beranjak remaja.

Darah segar yang saat itu mengalir melewati selangkangan istrinya, Jaehyun ingat dengan jelas. Tempo dulu, saat si kembar sibuk menghisap kedua puting ibunya diusia yang menginjak empat tahun. Lalu Renjun yang tanpa sadar meringis, meremat tangan Jaehyun. Saat itu mungkin ia mengira istrinya kesakitan karena kegiatan yang dilakukan anaknya. Namun tidak. Kandungan istrinya yang baru menginjak bulan kedua harus luruh begitu saja. Anak ketiga yang bahkan belum mereka ketahui kehadirannya harus gugur sebelum melihat bagaimana dunia, bagaimana rupa ayah dan ibunya.

Rintihan bahkan tangisan Renjun masih menggema, terpatri apik dalam pikirannya.

"Maaf, aku tidak tahu kalau dia ada, Jaehyun." Ucap Renjun kala itu seraya menatap foto USG ditengah malam diatas ranjang rumah sakit.

"Jangan terlalu banyak dipikirkan. Mungkin memang belum saatnya," balasnya.

Maka sejak kejadian itu, anak kembarnya ia wanti-wanti untuk tidak meminta hal aneh pada ibu mereka.

Sekarang, kakinya berjalan menuju pintu bertuliskan 'Jagoan 1'. Membukanya dengan perlahan, lalu masuk tanpa segan. Seorang yang masih sibuk bergelung diatas kasurnya. Tidak biasanya anak sulungnya tidur hingga masuk waktu pagi seperti ini. Jeno dengan wajah polosnya, memeluk guling dengan selimut bergambar Iron Man membungkusnya.

Jaehyun berjalan menuju jendela untuk membuka gorden disana dan membiarkan cahaya matahari pagi menerobos masuk. Musim gugur baru saja dimulai beberapa hari lalu. Namun rasanya sekarang berbeda. Tidak ada istri yang akan membantunya mengurus rumah dan anak-anak.

"Ayah?"

Suara serak dan berat menyapa indera pendengarannya secara bersamaan. Dua anak manusia yang kini berada diatas ranjang yang sama menatapnya dengan sendu.

"Pagi, Ayah," sapa si kembar, yang entah sejak kapan Jaemin berada disana.

"Pagi, jagoannya Ayah. Ayo bangun, Ayah sudah memasak dibawah. Cepat mandi lalu turun," ujar Jaehyun setelah mengusak kepala ganda putranya dengan gemas.

Sejak kepergian istrinya hampir 3 bulan lamanya, Jaehyun menghandle pekerjaan rumah. Tak jarang juga meminta si kembar untuk bekerja sama. Ditambah pekerjaan kantor yang terlalu sulit untuk ditinggalkan. Beruntung, sebab dulu ia adalah sosok yang di didik untuk menjadi mandiri, ditempa agar tidak terlalu bergantung pada orang lain.

"Ayah, hari ini aku ada pertandingan futsal antar sekolah," ucap Jeno yang baru saja turun lengkap dengan baju seragam dan ranselnya. Di ikuti adik kembarnya dibelakang.

OUR FAMILY | JaeRen ft Jeno JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang