4

11 1 0
                                    

🎐🤍

[ WELCOME TO AUTUMN CAFÉ ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ WELCOME TO AUTUMN CAFÉ ]

Mata Jiwoo terus berbinar menatap nilai tugas matematikanya yang tinggi. Wah, benar-benar.

Walau cara Jaehyun tidak sama seperti cara yang diterapkan gurunya, Jiwoo tetap mendapat jawaban yang sama seperti kawanan kelasnya.

Habis ini ia akan benar-benar mendatangi Jaehyun untuk berterima kasih.

Namun sebelum itu ia harus hadir dalam pelajaran olahraga dan kimia. Setelah itu barulah dia bebas dari sekolahan ini.

Tampak Jiwoo yang sedang menerapkan pemanasan tubuh dibantu Rosé. Mereka berdua melakukannya dengan candaan sedikit-sedikit.

Materi hari ini adalah lari estafet, setidaknya bukan mengangkat beban atau bermain basket.

Jiwoo sendiri pernah terkena bola basket di area perutnya karena aalah satu teman kelasnya sendiri.

Mengingat hal itu kembali membuat Jiwoo meringis sambil mengelus perutnya membayangkan betapa kerasnya bola itu memantul di perutnya begitu saja. Beruntung saja saat itu Jiwoo sedang tidak waktunya.

"Masih teringat bola basket itu?" Jiwoo mengangguk.

"Ah sudahlah, jangan diingat!" titah Rosé.

Benar-benar, sosok Rosé itu bagaikan kakak yang selalu peduli dengannya dibandingkan dua kakaknya, Song Yuta dan Song Taeyong.

Memang aneh mendengar nama dua lelaki di Keluarga Song. Pasalnya, hanya sedikit orang yang mengetahui dua nama lelaki itu. Kenapa? Keduanya memanh sengaja dirahasiakan oleh keluarga penuh misteri itu. Dua lelaki tampan itu kini sedang berada di Jepang, menjalankan kontrak permodelan dengan brand terkenal di sana.

Jiwoo sedikit tertarik dengan dunia permodelan, tetapi dirinya tetap menaruh hatinya di dunia perkafean.

Jiwoo dan Rosé berdiri begitu nama mereka satu persatu dipanggil untuk absen dan menjalankan giliran lari estafet.

"Song Jiwoo silakan ambil posisi!"

🎐🤍

Jiwoo sedang mengutak atik ponselnya dalam perjalanan ke luar sekolah. Sekarang sudah waktunya para siswa dibebaskan dari sekolahan ini. Oh, apa perlu kukatakan tempat terbatas para siswa seluruh dunia? Jiwoo sangat bersyukur hari ini ia dipulangkan cukup cepat.

Baru saja hati Jiwoo senang dan tenang, datanglah sosok-

"Eits."

Pengganggu, siapa lagi kalau bukan Na Jaemin.

"Jaemin, aku sedang tidak ingin bermain denganmu," ujar Jiwoo menghelakan napasnya pasrah. Oh ayolah, dia sudah sangat lelah dengan trik permainan Na Jaemin seorang.

AUTUMN CAFÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang