💠💠💠💠💠
Waktu menunjukkan pukul 17.34 Tzuyu kini sedang memasak dengan di bantu oleh Nayeon. Nayeon adalah sahabat Tzuyu dan Jennie semasa sekolah dulu. Tzuyu merasa beruntung karena akhirnya ada yang membantunya membuatkan makan malam
Tzuyu tidak menghiraukan Taehyung yang saat pagi tadi pergi terburu buru, karena di fikir nya Taehyung hanya pergi ke kantor dan pasti nanti jam 7 akan pulang
Untung saja Nayeon belum menikah jadi pulang malam pun tak apa, toh nanti Tzuyu akan meminta Taehyung untuk mengantarkan nya pulang jika mau
Setelah memasak menu yang lumayan banyak akhirnya Tzuyu dan Nayeon bisa beristirahat. Sembari beristirahat, Nayeon membantu Tzuyu untuk berusaha berdiri menyeimbangkan tulang² kaki nya. Perlahan Tzuyu mulai bisa berjalan sedikit demi sedikit
Karena merasa kasihan Nayeon pun lalu mendudukkan Tzuyu kembali ke kursi rodanya karena memang keadaan Tzuyu belum bisa di bilang pulih total
Tak lama dari itu. Pintu tiba tiba terbuka dan memperlihatkan lelaki dengan cost khas yang melekat pada tubuhnya membuat daya tarik tersendiri pada pria itu
Nayeon mendorong kursi roda Tzuyu menghampiri Taehyung. Tzuyu langsung memegang memegang pergelangan tangan Taehyung. "Kau tumben sekali pulang cepat, eum dia Nayeon sahabat ku, dia memang seorang mahasiswi jadi jadwal nya sangat padat makanya jarang bermain dengan ku. Eumm kalau begitu bersihkan dirimu terlebih dahulu setelah itu turun lah makan bersama" ucap Tzuyu dengan lembut
Taehyung menatap Nayeon sekilas lalu beralih menatap Tzuyu. "Tidak perlu, aku sudah makan di luar bersama seseorang" ucap Taehyung membuat Tzuyu dan Nayeon mengerutkan keningnya
Taehyung menoleh kebelakang dan saat itu pula seseorang yang Taehyung masuk pun keluar dari balik pintu luar. "Dia sekretaris mu kan?" Tanya Tzuyu. Sowon perlahan maju dan tersenyum sinis ke arah Tzuyu
"Perkenalkan nyonya, aku adalah sowon sekretaris Tuan Taehyung atau lebih akrabnya, aku adalah calon istri kedua nya tuan Taehyung" ucap sowon memperkenalkan dirinya dengan penuh ke angkuhan
Tzuyu mengerutkan keningnya mencoba untuk mencerna perkataan dari wanita di depannya itu. Karena Sowon yang terlalu peka akan keadaan Tzuyu yang masih bingung. Dia lalu perlahan mengangkat tangannya dan mengusap perut ratanya membuat kaki Tzuyu yang tadi kokohnya seketika menjadi lemas
"A - Apa maksud mu?" Tanya Tzuyu yang mulai tau arah pembicaraan ini. "Apa mau masih belum faham juga?!" Tanya Sowon dengan nada membentak. "Saat ini Sowon tengah mengandung anakku, jadi aku putuskan dia akan tinggal di rumah ini, karena lusa aku akan menikahi nya" jelas Taehyung membuat hati Tzuyu langsung hancur seketika. Bisa bisanya dengan santainya dia berucap seperti tadi, apa kah lelaki di hadapannya tidak memiliki hati nurani?
"Taehyung!!! Kau ini apa²an hah?!! Tzuyu adalah istrimu kenapa kau bisa bisanya memperlakukan dia seperti ini?!! Apa kurangnya dia sehingga kau bisa menghamili jalang modelan seperti ini!!!" Tanya Nayeon yang memang ikut emosi juga dengan perlakuan Nayeon
"Apa?!! Kau menyebutku seorang jalang?!!! Aku bukan jalang kau mengerti?!!! Lagi pula siapa kau berani membentak Calon suami ku?!! Lebih baik kau keluar saja!!" Sowon menarik tangan Nayeon dengan kasar dan saat di ambang pintu depan dia langsung melempar Nayeon bagai kan melempar sampah
"Pergi dan jangan pernah kembali!!" Bentak Sowon. "Kau apa apaan mengusir sahabatku?!! Siapa kau berani mengusir nya hah?!! Benar apa katanya, kau seorang jalang yang hanya bisa merusak hubungan seseorang!" tunjuk Tzuyu kepada Sowon
Plakk
Satu tamparan mendarat di pipi kiri Tzuyu dari tangan Taehyung. "Aku peringatkan kepada mu, dia bukan jalang! Dia adalah ibu dari calon anakku! Kau mengerti?!!" Tanya Taehyung dengan urat leher yang kian terlihat. "Lagi pula bukan kah yang seharusnya mendapat julukan perusak hubungan seseorang itu kau?! Karena kau aku jadi tidak bisa merasakan kebahagiaan dengan wanita yang aku cintai kau tau?! Kau adalah wanita perusak segalanya Tzu!! Aku membenci mu bahkan sangat membenci mu!!" Lanjut Taehyung dengan melayangkan tatapan marah kepada Tzuyu
Nayeon berdiri dan memegang lengan Tzuyu. "Tzuyu, kita tidak perlu ada disini, ayo kita kembali ke rumah orang tua mu" ajak Nayeon. "Tidak!!! Dia akan tetap disini mengurus kebutuhan ku dan calon suami ku" tegas Sowon.
Tzuyu langsung teringat janji nya kepada Jennie untuk menjaga Taehyung walau bagaimanapun caranya. Tzuyu menggeleng dan melepaskan tangan Nayeon dari lengannya. "Tidak nay, aku masih memiliki kewajiban disini, aku sudah terikat janji oleh seseorang dan tidak akan mungkin aku mengingkari janji itu, kau pergi lah, aku akan tetap disini" ucap Tzuyu dengan bibir yang gemetar
"Tapi Tzu, kau bisa saja di siksa terus menerus jika disini" ucap Nayeon. "Jika dia tidak mau, untuk apa dipaksa?! Kau saja yang pergi" ucap Taehyung membuat Nayeon terkejut dengan suara lantang nya
"Aku berjanji akan membawa mu keluar dari rumah ini, aku akan memberi tau ibumu perihal semua ini" ucap Nayeon. Sowon mendekati Nayeon dan menjambak rambut panjang itu. "Dengarkan aku, jika sampai kau berani mengatakan hal ini kepada ibunya atau kedua orang tua Taehyung, maka aku pastikan umur mu tidak akan lama lagi" bisik Sowon yang masih bisa di dengar oleh Tzuyu tapi tidak dengan Taehyung
Tzuyu langsung melepaskan genggaman kuat sowon di rambut Nayeon. "Nay ku mohon pulang lah dan jangan bilang ke siapa pun perihal masalah ini" pinta Tzuyu. "Tapi Tzu".... "Ku mohon Nayeon" pinta Tzuyu. Nayeon langsung menghela nafas dan menatap tajam ke arah Taehyung serta Sowon. "Aku akan pulang, jika ada apapun beri tahu aku, jika mereka menyakitimu maka telfon aku" ucap Nayeon lalu pergi meninggalkan Tzuyu dengan penderita annya
Sowon dan Taehyung masuk terlebih dahulu lalu Tzuyu pun menyusul di belakangnya. Dari belakang Tzuyu bisa melihat Sowon dan Taehyung yang naik menuju kamar. "Sebenarnya aku ini istrinya atau bukan? Kenapa aku di perlakukan layaknya pembantu di rumah ini" Lirih Tzuyu, dia lalu berjalan menuju meja makan dan menghela nafas melihat masakan yang ia dan Nayeon buat sama sekali tidak di sentuh.
Makanannya lumayan banyak, harus Tzuyu apakah semuanya?. "Berikan saja pada pak satpam dan tukang kebun di rumah ini" monolog Tzuyu. Dia lalu mulai mengambil piring untuk di berikan kepada kedua karyawan rumah nya. Dan membungkus makanan untuk keluarga mereka
Setelah memberikan makanan itu, Tzuyu masuk ke dalam kamarnya dan melihat bintang bintang dari balkon nya. "Jennie... Aku merindukan mu. ku mohon berikan aku semangat untuk menjalani semua cobaan ini" tangis Tzuyu yang mulai pecah. "Apa kau baik baik saja di atas sana?" Tanya Tzuyu bertanya. "Jika kau baik baik saja, maka aku akan senang" ucap Tzuyu dengan senyuman khas nya
Tzuyu berjalan ke arah kasur nya dan mulai mengistirahatkan tubuh, hati dan pikirannya agar tidak terlalu sesak
*****
Keesokan pagi nya. Tzuyu tengah berada di halaman sedang berusaha berjalan sendiri tanpa kursi roda. Namun tiba tiba sowon datang dan langsung menyelengkat kaki Tzuyu sehingga Tzuyu pun terjatuh. Lagi lagi kakinya merasa kram kembali
Semenjak kejadian di kamar mandi, kaki Tzuyu menjadi sering merasa kram makanya dokter menyarankan agar Tzuyu mengenakan kursi roda.
Ringisan keluar dari mulut Tzuyu. Dia berusaha bangkit dan duduk di kursi roda namun tidak bisa karena seakan kaki mati tak bisa di gerakkan. "Ada apa? Kenapa tidak bisa bangkit? Apa kau lumpuh?" Tanya Sowon dengan lipatan tangannya di depan dada
Tepat pada saat itu, datang tukang kebun yang memang sedari tadi memperhatikan kasarnya sowon yag memperlakukan atasannya semena mena
Tukang kebun itu lalu membantu Tzuyu untuk duduk kembali ke atas kursi roda. "Nyonya tidak apa²?" Tanya tukang kebun itu. "Aku tidak apa² terima kasih, kau bisa lanjutkan pekerjaan mu" perintah Tzuyu dan di angguki oleh tukang kebun tersebut
"Kau disini ternyata, ayo kita harus ke kantor" ajak Taehyung kepada Sowon. "Ayo sayang" jawab Sowon lalu memeluk tangan kanan Taehyung dan meninggalkan Tzuyu. "Dia bahkan sudah memanggil Taehyung dengan sebutan sayang, sudah bukan Tuan lagi" lirih Tzuyu
-
-
-
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐎𝐑 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃𝐒𝐇𝐈𝐏
DragosteBagaimana jika hubungan antara diri mu dengan sahabat mu di selingi dengan perasaan cinta pada lelaki yang sama? namun lelaki itu lebih memilih teman mu ketimbang diri mu sendiri. ini bukan tentang kesetiaan dalam hubungan persahabatan, tetapi ini t...