Bunda Pertiwi Sedang Tidak Baik-Baik Saja

12 1 0
                                    

Ketika tangan mengangah menangkup bunda pertiwi

Ada rasa yang teriris ngiluh

Pendaran-pendaran luka merambat di sekujur jiwa

Isak tangisnya terseguk kencang mengusik gendang telinga yang mengumpat aman

Ada yang terusik dalam benak, peluru pertanyaan menghantam keras batok kepala

Membuncah, memaksa ingin keluar
Apa yang terjadi dengan bunda pertiwi kami?

Serangan kolonialisme mencekam lagikah?
Kenapa ada kisah piluh yang terkubur dalam pusaran tubuhnya?

Telah kau apakan bunda pertiwi kami, pak?
Hingga bunyi sirine menjalar disetiap penjuru negeri

Ribuan masa merayap dalam tanah, berteriak meminta keadilan

Katanya haknya terabaikan

Aspirasinya tak kau dengarkan

Jeritan lapar yang menderu dalam rongga perutnya tak kau pedulikan

padahal himpitan ekonomi telah lama mengingatnya dalam sesak.

Mana tindakan nyatamu, pak? yang dulu bergemuruh memekat janji

Apakah itu hanya bualan semata yang kau lontarkan agar kami terjerat dalam rajutan rayumu?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ISI KEPALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang