Lima April pertama setelah tujuh kali selalu dirayakan dengan manusia yang penuh resah.
Sedikit menyedihkan memang.
Tidak ada ucapan panjang atau harapan yang muncul dilayar kaca, atau sebungkus hadiah seperti biasanya.
Tidak.
Saya tidak merindukan manusianya.
Saya hanya sedikit kecewa ketika tidak ada seseorang yang menggantikan perannya.
Saya juga merasa sedikit marah ketika orang saya anggap spesial akhir-akhir ini menyambutnya dengan biasa saja.
Merasa sedikit dibuang dan dibodohi dengan permain frasanya selama ini, itu yang tersirat dalam logika saya.
Nyatanya saya tidak pernah seistimewa itu di hatinya, bukan?
Sedang saya yang selalu bilang bahwa ulang tahun adalah hal yang biasa, kenyataannya tidak seperti.
Dari dasar palung hati yang terdalam, saya si gadis aries kepala keras, paling mendambakan sebuah perayaan megah.
Megah bukan dalam artian sebenarnya.
Tetapi ketika seseorang yang disayang mau memberi suprise kecil-kecilan dan menemani di sepanjang hari lahirnya.
Setidaknya itu tolak ukur megah dalam otaknya.
Namun tanggal lima bulan empat yang menghampiri kemarin, menyambutnya dengan tangis yang tak berkesudahan dan kesal yang menonjoknya dengan penuh sesak.
