Happy Reading^^
________________________________________
Jaerin terduduk di koridor rumah sakit dengan di temani Irene di sampingnya, menatap kosong ke arah Doyoung di balik kaca penyekat ruangan. Kondisinya gak karuan, wajahnya pucat, bibirnya kering, rambutnya berantakan, dan terlihat jelas rona hitam di kedua kantung matanya yang masih keliatan sembab.
Sesaat, Jaerin gak melakukan apa-apa sampai seorang dokter yang baru saja selesai memeriksa Doyoung perlahan keluar ruangan. Irene lekas bangkit, di ikuti sama Suho yang baru aja datang setelah dari luar, jalan menghampiri sang dokter.
Jaerin cuma menatapnya dari kejauhan, enggan mendekat buat sekedar mendengar penjelasan soal keadaan kakaknya. Tapi samar-samar Jaerin dapat mendengar ucapan dokter itu dan setelahnya suara Irene yang kembali terisak."kerusakan pada otaknya cukup parah. Ini akan sulit. Jadi sebaiknya, kita mempersiapkan diri"
Helaan nafas beratnya keluar gitu aja, bersamaan dengan air matanya yang kembali mengalir, tapi buru-buru Jaerin menghapusnya. Udah cukup, Jaerin gak mau nangis lagi. Rasanya capek. Percuma juga, mau bagaimanapun semuanya gak akan lagi balik ke semula.
Maka, sekarang yang hanya bisa di lakukannya cuma berdoa, pasrahin semuanya sama yang Maha Kuasa. Jaerin percaya, Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk dirinya juga kakaknya. Walau kemungkinan akhirnya bakal berakhir dengan mengikhlaskan.
Sebuah elusan lembut di bahunya seketika mampu mengalihkan atensi Jaerin. Dia menoleh kesamping, mendapati Jaehyun yang duduk disampingnya. Tersenyum lebar, lalu langsung menariknya dalam pelukan.
Disana, air mata Jaerin kembali meluncur sempurna. Di remas kuat hoodie yang Jaehyun kenakan, lantas terisak pelan. "maaf abang, aku gak bisa nahan. Ini rasanya sesek banget"
"minum dulu" Jaehyun menyodorkan sebotol air mineral pada Jaerin yang sejak tadi hanya terdiam, menatap kosong sekitarnya.
Mereka lagi ada di kantin rumah sakit. Bersama Taeyong dan juga Daniel. Duduk melingkar, manyantap bubur ayam di hari yang panas ini.
Jaerin masih dengan posisinya. Dirasakannya matanya yang perih dan semakin memberat, juga kepalanya yang kian pening. Banyak menangis ternyata membuat kepalanya sakit, belum lagi di tambah Jaerin juga akhir-akhir ini jarang tidur. Menghela kasar, Jaerin memijat kepalanya. Lalu menelungkupkannya di atas meja.
Agaknya Jaehyun sedikit terkekeh dengan kelakuannya. Cowok itu menarik senyum kecil, seraya mengelus pelan surai hitamnya yang kini telah terikat.
"mau makan?" tawar Jaehyun. Jaerin lekas menggeleng pelan.
"minum dulu itu" kini Taeyong yang menyodorkan sebotol air mineral pada Jaerin. Maka, Jaerin pun langsung membenarkan posisinya, mengambil botol, lalu meneguknya hingga menyisakan setengah.
"Rin..." panggil Daniel kemudian. Jaerin menoleh, dan hanya menjawabnya dengan gumaman. "Hmmm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Bu Suzy | Enhypen
FanficGimana rasanya punya tetangga 7 bujang ganteng yang tiba-tiba datang, gak tau dari mana? Cuma Jaerin sama ketiga temannya yang bisa ngerasain itu. Rasanya tuh kaya permen nano-nano. Gak bisa di jelasin:) Gak ada yang istimewa. Cuma nyeritain tentang...