⚜ lima belas ⚜

215 27 3
                                    

Januar menunggu didepan butik tempat Selgia bekerja, jam sudah menunjukkan pukul setengah 6 sore. Dari tadi pagi memang butik tutup, jadi suasananya sepi sekali.

Ia melihat jam ditangan kirinya, sambil sesekali menghirup rokok ditangan kanannya.

Kemana sih egi??

Sebenarnya Selgia tidak membalas pesan Januar yang minta bertemu, tapi Januar tetap menunggu Egi. Entah membalas atau tidak yang pasti Selgia sudah membaca pesannya, jadi Januar yakin Selgia akan datang.

Ia sudah lebih dulu mengantar Jenna pulang kerumah, membiarkan Selgia bersama Brian sekali lagi membuat hati Januar gusar.

Tidak ada hal lain yang penting selain bertemu dengan Selgia dulu, membicarakan banyak hal yang belum sempat mereka ungkapkan. Yang entah kenapa mereka jadi menjauh tanpa alasan.

Ternyata sejak kejadian dirumah Januar, Selgia menghindari Januar, menjaga jarak dengannya untuk sementara waktu, sampai akhirnya hari ini mereka bertemu disaat yang tidak tepat

Saat Januar melamunkan Selgia, Selgia datang dengan motor Scoopy miliknya. Wajahnya tertutup masker.

Januar langsung menghampiri Selgia, saat Selgia baru melepas helm nya.

"Pakai masker aja cantik kamu, gi" Ucap Januar tiba-tiba

Selgia malu, deg deg an, kaget. Pipinya memerah. Sampai terhenti tangannya yang sedang membuka masker.

"Apaan sih, jan"

Januar hanya tersenyum, tatapannya penuh rindu. Selgia melepas maskernya dan membalas senyuman Januar dengan senyum manis nya.

Sepersekian detik, menit. Mereka hanya saling menatap dan tersenyum, seperti melepaskan rindu karena lama tak berjumpa.

"Kemana aja gi? " Tanya Januar

Selgia terdiam, agak gusar menjawab pertanyaan Januar.

" Aku sering hubungin kamu tapi kamu bilang sibuk terus, gi" Lanjut Januar

Selgia masih belum menjawab perkataan Januar.

"Apa aku ada salah sama kamu? " Januar menatap mata Selgia dalam-dalam, mencoba menyelami pikiran Selgia.

" Engga, jan"
" Aku.. Aku lagi sibuk tugas kuliah sama kerjaan aja. Jadi ga fokus ke hp juga" Jawab Selgia ragu

Januar tersenyum kecut, ia paham Selgia memang sedang berusaha menjauhi dirinya. Meski penasaran sebabnya apa, tapi Januar hanya ingin menikmati saat kembalinya ia bersama Selgia.

Januar mengesampingkan rasa penasarannya, apalagi tentang Brian.

"Gi, jalan yuk? " Kata Januar tiba-tiba, seolah mereka benar-benar tidak ada masalah sebelumnya.

Selgia terkejut dengan ajakan tiba-tiba Januar

"Jalan ke? " Tanya Selgia bingung

"Kemana aja, asal sama kamu " Januar kang kardus kembali beraksi.

Selgia mulai tertawa

"Jalan kaki? "

"Enggaklahh"

"Naik mobil kamu? " Tanya Selgia yang menoleh kesana kemari tapi tak melihat mobil Januar

"Mana mobil kamu jan? "

"Aku bengkelin didepan situ tuh" Tunjuk Januar ke bengkel diseberang butik Selgia

"Naik motor kamu aja yuk? " Lanjut Januar

Selgia sempat Ragu beberapa saat,

"Helm nya? Kan aku cuma punya satu" Ucap Selgia

"Tenang ajaaa. Kepala aku aman, kamu aja yang pake helm, aku enggak" Ucap Januar santai sambil naik ke motor Selgia

"Lohh, bahaya kalo gapake jan. Kalo ketilang juga gimana? " Tanya Selgia khawatir

" Udahhh tenang aja, gi. Muter-muter didalem kampus aja kalo gitu, sambil lihat yang pada olahraga sore tuh direktorat . Mana kuncinya? " Januar menyodorkan tangannya pada Selgia

Selgia dengan ragu menyerahkan kunci motor nya pada Januar.

Akhirnya mereka berboncengan. Selgia yang pake helm, Januar tidak.

Tapi justru Selgia yang terguncang otaknya, mulai tidak waras melihat punggung lebar didepannya. Pikiran nya seakan berhenti saat kembali mencium aroma dari tubuh Januar. Ia rindu, terlanjur candu.




Sedangkan Januar hanyut dalam pikirannya,





harus mulai darimana lagi gi?









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SENSE (KSG X IJB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang