10

146 21 5
                                    

Happy reading(♡ω♡ ) ~♪

Yoongi berjalan ke arah perpus sendirian. Tadinya Namjoon dan Hoseok ingin menemani sekalian mengerjakan bersama, tapi sayangnya Yoongi menolak usulan mereka. Yoongi lebih memilih untuk mengerjakannya sendiri saja.

"Permisi." Yoongi masuk ke perpus sambil mengetuk pintu dan menundukkan sedikit kepala pada penjaga perpus.

Penjaga perpus itu hanya tersenyum dan menundukkan sedikit kepala, tanda menyapa balik. Yoongi langsung masuk dan berjalan ke arah rak buku yang berisikan saham-saham. Setelah mendapatkan beberapa buku yang dibutuhkan, Yoongi mengedarkan pandangannya untuk mencari bangku kosong.

Kebetulan ada bangku kosong di pojokan, Yoongi memilih untuk mengerjakan tugasnya disana. Ia segera meletakan tas beserta laptop dan buku-bukunya.

"Cih, tugas menyusahkan." Yoongi menggerutu kesal.

Langsung saja Yoongi menyalahkan laptop dan mulai mengerjakannya. Ditengah-tengah proses pembuatan makalah, seseorang datang.

"Permisi, apa aku boleh duduk disini?" Tanya seseorang.

***

Rijin menggerutu kesal karena setelah matkulnya selesai, ia langsung ditinggal oleh teman-temannya. Ada yang bilang ingin ke kantin, toilet, taman, entah kemana mereka semua perginya. Merasa butuh tempat yang tenang agar tidak badmood, ia berjalan menuju perpustakaan.

Sesampainya di perpustakaan, ia langsung masuk dan menyapa penjaga perpustakaan, "Permisi.."

Penjaga perpustakaan itu menoleh dan menganggukan kepalanya tanda menyapa balik. Rijin tersenyum dan mengedarkan pandangannya ke dalam perpustakaan hingga ia melihat seseorang berkulit pucat berada dipojokan.

'Ngapain dia dipojok? Samperin ah sekalian gangguin hehehe...' Batin Rijin. Sifat jahilnya mulai keluar.

"Permisi, apa aku boleh duduk disini?" Tanya Rijin.

Yoongi mengalihkan pandangannya dari laptop ke arah orang yang bertanya. 'Hm? Dia..' Batin Yoongi.

"Cari tempat lain saja." Yoongi berkata dengan nada datar dan mengarahkan pandangannya ke laptop lagi.

"Eh, tapi yang lain sudah penuh." Jawab Rijin.

"Jangan bercanda."

"Aku tidak bercanda kok."

"Tch, pengganggu."

"Hei aku ini bertanya baik-baik loh, kenapa kau menyebalkan sekali sih?!"

"Cih, berisik."

"Kau menyebalkan makhluk pucat!" Rijin mulai emosi dan menunjuk-nunjuk Yoongi.

Yoongi menghela napas lelah dan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru perpustakaan, 'Tch, penuh apanya. Di perpus ini saja cuma ada dia, aku, dua orang di tengah, dan penjaga perpus.' Batin Yoongi kesal.

"Matamu buta atau sudah tidak berfungsi? Jelas-jelas bangku yang lain masih banyak yang kosong." Desis Yoongi kesal.

"Heh... Aku hanya tidak suka sendirian tau, lagipula aku menghampirimu karena melihatmu kesusahan, siapa tau aku bisa membantu." Ucap Rijin berusaha membela diri.

'Cih, alasan yang sangat tidak masuk akal.' Batin Yoongi.

"Terserah kau saja lah." Dengus Yoongi lelah.

Rijin hanya tertawa kecil dan menundukkan dirinya di depan Yoongi, lalu ia memperhatikan Yoongi sambil menerka-nerka "Oh iya, aku sepertinya pernah melihatmu, kau itu.. Hmm... Duh bentar-bentar agak lupa.. Kau siapa ya?" Tanya Rijin dengan wajah polos yang terkesan bodoh.

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang