Haiii helloooo annyeong
Masih ada yang nungguin???
Kayaknya enggak deh, hahahahaHappy reading
*Sorry for typo—— 365 𝑫𝒂𝒚𝒔 𝒐𝒇 ——
"Jen!"
"Oit" jawab Jeno masih fokus kepada layar ponselnya yang menampilkan game online kesayangannya.
"Lo masih inget Jisung gak?"
"Adek angkatnya Chenle? Kenapa?"
"Dia masuk rumah sakit,"
Jari jemarinya yang bergerak lincah di layar ponsel terjeda. Namun, fokusnya kembali pada ponsel dan menanggapi pernyataan Jaemin seadanya.
"Terus?"
"Lo gak mau jengukin?"
Jeno sudah menyimpan ponselnya ke dalam tas. Permainannya berakhir dan bel masuk sekolah segera dibunyikan. Ia mengangkat kedua bahunya untuk menjawab pertanyaan Jaemin.
Jaemin menghela napas, semakin merasa bersalah saat melihat respon yang diberikan oleh Jeno.
Perlu diketahui, bahwa Jeno membenci seseorang yang bahkan kesalahan tersebut berasal dari dirinya.
Paham?
Kriingg... Kriingg...
"Haechan kabur lagi?" Tanya Jeno saat melihat bangku di belakangnya kosong.
•••
Jeno dan Jaemin menghampiri Renjun dan Soobin yang sedang asyik menikmati makanan mereka di kantin.
"Aturan lo tuh balik aja ke China deh, disini juga lo gatau kan mau ngapain?"
"Dih! Suka-suka gue dong, gue udah nyaman disini,"
"Hilih! Lagian lo gak takut apa kalo misal ibu lo tau apa yang sebenernya lo lakuin disini," bisik Soobin.
"Emang Renjun kesini mau ngapain?" Sahut Jaemin.
Keduanya terkejut saat tiba-tiba Jeno juga Jaemin sudah berada di samping mereka membawa nampan makanan masing-masing.
"M-mau sekolah lah! Ya kali Renjun kesini mau dagang nasi uduk?!"
Jeno mengangkat alisnya pertanda curiga namun ia biarkan.
Keempatnya membisu. Fokus menghabiskan makanan di hadapan mereka. Renjun menatap lekat Jeno dan Jaemin.
"Haechan sering kabur dari rumah ya?" Tanya Renjun.
"Ya.. gitu deh,"
---<><><><>---
Semalam Haechan membaringkan tubuhnya di rooftop gedung tua, tempat ia dan teman-temannya biasa berkumpul. Sepertinya tempat itu sudah dijadikannya sebagai markas. Mengingat lokasinya yang terpencil lumayan jauh dari hiruk pikuk perkotaan namun tidak bisa dibilang sebagai daerah pedesaan juga, sih.
Pemuda itu mengambil sebatang nikotin dari saku celananya. Dia masih memakai seragam, sepulang sekolah kemarin ia mendengar hal yang mengerikan di rumahnya.
Sebenarnya.. tak seharusnya ia meninggalkan rumah. Terlebih lagi masih ada kedua adik kecilnya disana. Oh iya, Haechan lupa jika kedua adiknya itu adalah anak kandung dari keluarganya. Jadi ia tak perlu mengkhawatirkan keadaan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 𝐃𝐚𝐲𝐬 [𝐍𝐂𝐓 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦]
Fanfiction"Aku adikmu kak, di masa lalu. Ayo kita kembali kesana, membangun apa yang kita inginkan," "Hah? Aku tak faham apa yang kamu bicarakan," Anak kecil itu merengek dan menggoyang-goyangkan lengan kecil Renjun. "Ayo kita kesana, aku rindu ayah, aku juga...