Hai haii I'm back!!
Ada yang kangen?? Enggak? Ya udah deh..Happy reading everyone
—— 365 𝑫𝒂𝒚𝒔 𝒐𝒇 ——
Chenle mondar-mandir di depan ruang dimana saudaranya ditangani. Tak lama, pria berjas putih muncul dengan raut yang sedikit khawatir.
"Pasien mengalami banyak pendarahan di bagian kepalanya. Kemungkinan kami harus melakukan operasi," ujar dokter tersebut.
Raut wajah Chenle terlihat begitu khawatir, "lakukan yang terbaik dokter, kumohon.."
Dokter tersebut mengangguk, "baiklah, mari ikut ke ruangan saya. Anda harus tandatangan sebagai persetujuan dari pihak keluarga,"
Chenle segera mengikuti dokter tersebut. Setelah selesai ia pun mengurus administrasinya sekaligus.
Operasi dimulai satu jam lagi.
Ia bingung, apa ia harus memberitahu orangtuanya atau tidak. Setelah cukup lama perang batin, ia mengambil ponsel dan menelfon kedua orangtuanya.
Panggilan yang anda tuju sedang tidak aktif. Mohon..
Berkali-kali namun tetap saja suara itu yang muncul. Baiklah, ia menyerah. Ia akan menjadi kakak yang baik untuk menebus kesalahannya.
"Bertahanlah Jisung-ahh, Tuhan.. selamatkan dia.. kumohon.." doanya pada Yang Kuasa.
—— 365 𝑫𝒂𝒚𝒔 𝒐𝒇 ——
"Baiklah sekarang namamu adalah Zhong Zhi Cheng," putus anak laki-laki berumur 9 tahun itu dengan semangat.Sedangkan anak yang selisih 3 bulan itu merengut, merasa tak setuju dengan nama yang diberikan sang kakak.
"Tidak! Aku suka dengan nama Park Jisung. Kau bisa mengganti margaku saja,"
Sang kakak bimbang namun menyetujui permintaan sang adik, "baiklah baiklah, kalau begitu aku akan tetap memanggilmu Jisung. Tapi, jika kau nakal atau tak mendengarku aku akan memanggilmu Zhi Cheng!" Ancam sang kakak.
"Siapp!!"
Kakak dan adik itu sibuk bermain di ruang keluarga. Kertas, pensil warna, krayon, mainan, semuanya berserakan tak karuan. Hingga dua orang dewasa keluar menegur mereka.
"Chenle-yaa.. Jisung-ahh.. Jangan membuat mainan kalian berserakan! Apa kalian tidak kasihan dengan bibi yang sudah membantu mama membersihkan rumah dan masih harus membersihkan mainan kalian?"
Kedua anak laki-laki itu menunduk lalu mengangguk mendengar penuturan dari sang mama.
"Jadi jika sudah tidak terpakai kalian rapikan kembali yaa.." pinta sang mama dengan lembut sehingga kedua anak laki-laki itu menurut.
"Anak pintar,"
"Mama mau kemana?" Tanya si bungsu.
"Mama mau pergi bekerja membantu papa,"
Kedua anak itu terus berbicara dengan mama mereka sembari membereskan ratusan mainan yang tersebar dimana-mana.
"Ayo kita berangkat,"
Tepat setelah mereka selesai merapikan semuanya, sang kepala keluarga muncul dengan jas rapi dan tas di tangannya. Kedua anak itu pun mengantar kedua orangtua mereka untuk pergi bekerja.
"Kalian jangan nakal ya.. gak boleh berantem karena kalian itu saudara, mengerti??" Ucap kepala keluarga itu dengan menekankan kata 'mengerti'.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 𝐃𝐚𝐲𝐬 [𝐍𝐂𝐓 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦]
Fanfic"Aku adikmu kak, di masa lalu. Ayo kita kembali kesana, membangun apa yang kita inginkan," "Hah? Aku tak faham apa yang kamu bicarakan," Anak kecil itu merengek dan menggoyang-goyangkan lengan kecil Renjun. "Ayo kita kesana, aku rindu ayah, aku juga...