✨✨

2.3K 141 2
                                    

"Kemari kau! "

"Aku tak kan membiarkan dirimu lolos dari ku! "

Sang pemuda itu berlari sejauh yang dia mampu. Jujur dia tak tau siapa dia dan mengapa mengejarnya

"Ck, rasakan ini kian santang! "

Orang itu mengambil ancang ancang lalu..

Wushh

Arghh..

Kian santang meringgis kesakitan ketika jurus itu berhasil mengenai dirinya yang lengah

"Siapa sebenarnya dirimu! " Ucap lantang kian santang

"Aku memiliki dendam dengan mu" Ujar orang itu sembari mendekat kearah kian santang yang terdiam mendengar penuturannya

"Dendam?

" Ya, dendam itu sudah begitu lama terpendam dan sekarang tiba saat nya diriku membalasnya!"

"Tidak, aku tidak pernah berurusan dengan dirimu. Kau--"

"Tidak pernah?, mungkin kau tidak mengingatnya kian santang. Ck baiklah akan ku buat kau mengingat nya! "

"Katakan dulu siapa dirimu! "

Brakk

Kian santang terpental jauh kebelakang akibat jurus lawannya. Kian santang berusaha bangkit namun dirinya tak cukup kuat menahan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya

Tubuhnya melemas, padahal biasanya dirinya mampu mengimbangi kanuraga lawannya dan dengan mudah ditangkis

"Dimana letak Kanuraga mu itu kian santang"

"Siapa orang yang di sebut sebut memiliki Kanuraga tinggi seperti siliwangi?"

"Apa jangan jangan, itu hanya bohongan semata agar kau selalu di sanjung diseluruh tanah pasunda!"

"Astaghfirullahalazim, apa yang kau katakan. Kau--"

"Hentikan omong kosong mu kian santang, aku akan membuktikan ucapan orang orang yang meninggikan dirimu dan akan membalaskan dendam ku ini"

"Astaghfirullah, apa yang kau katakan, berurusan saja aku tak pernah dengan mu!"

Ucapan kian santang membuat orang itu semakin terbakar amarah. Orang itu lalu segera berlari meninggalkan kian santang

"Siapa dia?"

"Aku memang belum pernah berurusan dengan dirinya. Apa ini suatu tanda?"

"MATI KAU KIAN SANTANG!"

bruk

"Ugh, a-apa ini"

Cairan merah pekat berhasil dimuntahkan kian santang setelah pukulan yang amat dahsyat menghantam dirinya

Kian santang berlutut. Memegangi dada nya yang terasa amat sesak. Kian santang memukuli dadanya pertanda kalau dirinya kesulitan bernafas

Dirinya masih bingung kenapa kanuragannya sama sekali tak berguna

"Haha selamat tinggal kian santang"

RADEN KIAN SANTANG  [H I A T U S] -[R E V I S I] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang