Oh, hai😃
Tangan kecil itu sibuk mengaduk-aduk pastanya dengan garpu sampai dingin dan lembek, jangankan menggugah untuk dimakan, visualnya saja sudah membuat orang yang melihatnya kenyang.
Suasana makan malam paling suram semasa hidupnya ya sekarang ini, mood bagusnya dirusak begitu saja hanya karena panggilan dadakan yang merusak semua rencana mereka.Pamitnya si paman kesayangan saat selesai berbelanja adalah hal yang menghancurkan semuanya, ada panggilan mendadak konon, lalu seenak jidat pergi begitu saja setelah memberi dua batang coklat untuk pengganti rasa kecewa, yang lucunya tak Yui sentuh sama sekali semenjak sore.
"Yui-",
"Kenapa orang dewasa selalu bertindak seenaknya?", gumam Yui pelan namun tangannya sibuk menusuk-nusuk udang di piringnya dengan brutal.
"Paman Taehyung ditelfon orang tuanya untuk cepat pulang, dan itu adalah panggilan penting", jawab Jimin setenang mungkin.
"Ya tetap saja itu namanya ingkar janji!", balas Yui geram dengan alis yang menyatu menandakan ia sedang marah, tapi tetap terlihat menggemaskan.
"Coba kalau posisinya dibalik, Yui sedang bermain dengan teman Yui lalu berencana membeli ice cream, tapi saat diperjalanan ke kedai mamah memanggil Yui untuk pulang karena mamah harus ke rumah sakit untuk check-up bulanan, apa yang akan Yui lakukan?",
"tentu saja Yui akan pulang",
"Sama dengan paman Taehyung, dia punya urusan lain yang lebih penting dibanding makan malam bersama kita, bagaimana kalau ternyata sesuatu yang buruk terjadi pada anggota keluarganya paman Taehyung? Kita kan tidak tau. Lagi pula, makan malam kan bisa dilakukan kapanpun.. masih banyak hari lain sayang",
Yui melirik Jimin tanpa mengangkat kepalanya, diintipnya ekspresi tenang Jimin dari balik poninya yang mulai memanjang.
"Kemarikan piringnya, mamah ganti dengan yang baru",
Dengan senang hati Yui menyerahkan piringnya pada Jimin karena jujur saja ia pun sangat lapar sekarang. Jimin mengganti piring Yui dengan piring dan makanan yang baru.
Pintu gerbang otomatis terbuka ketika Taehyung turun dari taxi, dilihatnya rumah besar bergaya modern itu dengan seksama, masih sama. Masih sama seperti saat ia pergi dari sini dan memutuskan untuk tinggal nersama Jungkook di flat kecil itu.
Baru dua langkah ia memasuki rumah itu tapi sudah ada banyak ketukan sepatu-sepatu mahal menapak mendekatinya dengab cepat, Taehyung tau siapa dia, Taehyung bahkan tau apa yang akan terjadi berikutnya.
"Lagi-lagi kau membuat keluarga ini malu",
Tepat sekali seperti dugaannya. Kalimat yang terlampau sering ia dengar dari mulut pria yang terpaksa ia sebut Ayah itu selama kurang lebih 2 bulan setelah Somi tiba disini, kalimat monoton yang membosankan.
"Apa istimewanya omega kelas bawah itu dimatamu? Hah?!"
"Lebih istimewa daripada yang kau kira", sahut Taehyung malas.
PLAK!
Satu tamparan mendarat di bagian kanan wajahnya, pipi hingga pelipis berubah memerah seiring waktu derdetik, Taehyung diam menikmati sensasi panas dan perih akibat kedua kulit yang beradu dengan keras beberapa detik lalu, sudah bosan untuk mendecih apalagi balas memaki, ia menatap ayahnya yang terlihat marah didepannya.
"Dasar anak tak tau diri, kau fikir siapa dirimu?!! Kalau bukan karena keluarga Jeon Somi kau tak akan bisa tinggal disini!", kalimat itu terulang lagi.
"Aku bahkan lebih memilih menjadi gelandangan daripada menjadi anjing peliharaan sepertimu, ayah", balas Taehyung pelan sebelum melenggang keluar rumah, entah ia akan kemana yang penting dia tak tidur disini. Malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Soul) MATE [VMin]
Fanfic"aku bukanlah Omega yang bisa menjaga diriku dengan baik, aku sudah tidak suci lagi", "tapi kau mate- ah, bukan.. kau adalah soulmate-ku.. kau ditakdirkan untukku" warn!!! A/B/O. Omegaverse M-preg 18+ (Mature content) BL in YOUR AREA Terinspirasi...