Vote☆
Chapter ini dikit banget yang vote. Hargai cerita aku dengan vote dan komen teman teman.
Enjoyy♥🐾
"VEDRI!" sebuah teriakan menggelegar di ruangan tersebut. Vedri memberhentikan langkahnya dan menatap Orang Tuanya dengan senyuman besar di wajahnya.
Vedri turun dan menghampiri Orang Tuanya.
"Kenapa Pa?" tanya Vedri.
"Sebaiknya kita duduk dulu Pa" ajak Nyonya Nagaze.
Mereka bertiga duduk dan Vedri sudah tau alasan Papanya memanggilnya tadi.
"Kenapa Vedri?" tanya Papanya.
"Apanya Pa?" bingung Vedri dengan kepuraan.
"Kamu nggak mungkin nggak tau Vedri! Jangan bertingkah seperti orang bodoh"
Vedri menghela nafas sejenak kemudian memejamkan matanya dan bersandar pada sofa.
"Aku sudah bawa Vanya ke rumah ini. Dan dia lagi tidur di kamar aku"
Tuan Nagaze terkejut mendengar hal itu.
"Kenapa sampai senekat ini Vedri? Terlebih lagi kamu menjebak Orangtuanya juga" ucap Nyonya Nagaze.
"Nggk ada pilihan lain Bun. Vanya selalu ingin kabur dari Vedri dan Bunda pasti tau kalau Vedri cinta mati sama Vanya. Vedri nggak mau kehilangan Vanya Bunda"
"Tapi nggk gini caranya. Kamu harus izin sama orangtuanya. Kalau orangtuanya-"
"Baiklah, Papa izinkan kamu bawa Vanya tinggal disini. Tapi kamu juga harus menjaga dia bukan merusaknya. Kamu jangan melakukan hal yang melewati hal berfikir manusia Vedri! Jika Papa tau kamu melewati batasan itu, maka Papa sendiri yang akan memulangkan Vanya ke rumahnya"
Vedri menatap nyalang Papanya. "Papa nggk ada hak buat ikut campur urusan aku" tekan Vedri.
"Papa adalah kepala keluarga di rumah ini. Ini rumah Papa dan Papa juga punya hak mengatur kamu karena kamu anak Papa"
"Pokoknya Papa nggak boleh balikin Vanya! Vanya cuman milik aku seorang!" ucap Vedri dengan suara yang ditinggikan.
"Jangan berbicara seperti itu pada Papamu Vedri! Bunda nggak pernah ajarin kamu ngomong nggak sopan sama orang yang lebih tua." marah Bunda Vedri.
"Maafin Vedri. Vedri ke atas dulu." Vedri berjalan menaiki tangga dan alangkah terkejutnya dia melihat Vanya yang berlari kabur melewati tangga satunya lagi.
Vedri segera mengejarnya.
"Van berhenti!" teriak Vedri namun tak dihiraukan oleh Vanya.
Vanya berhenti berlari saat Papa Vedri yang masih duduk disitu memanggilnya.
"Vanya hm?"
Vanya berjalan ke arah Tuan Nagaze dan mendudukkan dirinya di lantai.
"Nak duduk di bangku aja gapapa kok" tawar Bunda Vedri.
"Om, saya mohon. Saya nggak mau tinggal disini, saya masih punya rumah yang layak untuk ditinggalin. Saya juga masih memiliki orangtua, saya mau balik Om." tangis Vanya dan masih menunduk.
"VANYA KAMU-" marah Vedri terhenti oleh Tuan Bayankara.
"DIAM VEDRI! KAMU BELUM ADA IZIN BUAT BICARA! DUDUK SEKARANG"
Vedri dengan amarah yang makin menjadi membuat dadanya naik turun dan duduk dengan kekesalan.
"Kenapa kamu bawa paksa gadis ini?" tanya Tuan Nagaze kepada Vedri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath And Possessive Vedri (HIATUS)
Fantasy⚠WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!! ⚠HARGAI KERJA KERAS SAYA DENGAN MENINGGALKAN JEJAK SEPERTI VOTE DAN KOMEN. ⚠UP SETIAP MALAM MINGGU♡ Happy Reading🐨🍒 *** "Manis. Selalu menjadi candu bagiku baby" gumamnya sambil tersenyum ke arah Vanya yang masih saja...