Vote☆
Jangan lupa kewajiban buat voment guys♡
Happy reading🍒
Maaf jika ada typo👍•
•
•
•
Cuaca dipagi hari sungguh indah untuk dinikmati. Suara burung yang merdu beradu memadukan kicauannya. Matahari yang mulai naik, menyinari bumi dengan cahayanya. Sinar itu menembus jendela yang tertutupi oleh tirai mengenai wajah kedua manusia yang tertidur lelap.
Merasa perutnya sakit seperti dililit. Vanya terbangun bukan ingin ke kamar mandi tapi ingin mengisi perutnya yang belum terisi nasi sejak semalam.
Ketika ingin beranjak Vanya tertidur kembali dikarenakan lengan Vedri yang memeluk dirinya erat. Vanya berusaha melepaskan tangan itu namun nihil.
"Mau kabur hmm?" ucap Vedri dengan pelan dan serak. Khas suara lelaki yang baru bangun tidur.
' Suaranya ngajak nikah ' batin Vanya.
"Eng–enggak Vedri. A–aku mau ke dapur buat sarapan. Perut aku perih banget karena dari semalem belum makan" jelas Vanya.
"Kalau saja jalangku ini tak berbuat itu maka sudah kupastikan semalam kau tak akan merasakan itu"
Vanya kaget bukan main. Sungguh dia sudah malas membahas hal itu. Dia ingin segera melupakannya.
"Dah ah, aku udah malas bahas itu. Aku ke dapur dulu, buat sarapan untuk kita." Vanya berjalan keluar menuju dapur. Sungguh hatinya teriris saat Vedri memanggilnya jalang atau murahan.
🐾
Di rumah keluarga William. Mereka khawatir dengan keadaan putrinya saat ini. Semalam mereka mengunjungi kediaman orangtua Vedri namun mereka sedang dalam perjalanan bisnis ke luar negeri dan akan kembali besok.
Tak ada satu pun orang yang mau mengatakan alamat apartemen Vedri. Tuan William yakin jika putrinya ada disana.
"Pa? Kamu mau kemana? Nggak sarapan dulu?" tanya Nyonya William saat melihat suaminya yang langsung menyambar kunci mobil.
"Nggak. Aku mau ke apartemen Vedri dulu. Kalau putriku luka segores saja maka akan kubuat dia masuk ke dalam jeruji besi" tekan Tuan William.
"Tapi kan kamu tau sendiri kalau keluarga mereka berteman baik dengan militer dan memegang hukum di negara ini. Kita akan kalah biarpun kita mengorbankan seluruh harta dan nyawa kita." jelas Nyonya William berharap suaminya mengerti.
"Sudahlah. Aku hanya ingin melihat, apakah putriku baik baik saja atau malah sebaliknya"
"Yaudah. Kamu hati hati ya"
"Iya sayang. Aku pergi" ucap Tuan William sambil mencium kening istrinya dan berlalu pergi.
Nyonya William kembali ke ruang makan. Menunggu kedua anaknya selesai sarapan.
"Ma, Zola dah kenyang"
"Yaudah, kamu tunggu di luar ya. Abang belum siap ma—"
"Udah kok, Ma. Kita berangkat ya" potong Alex.
"Tapi belum—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath And Possessive Vedri (HIATUS)
Fantasy⚠WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!! ⚠HARGAI KERJA KERAS SAYA DENGAN MENINGGALKAN JEJAK SEPERTI VOTE DAN KOMEN. ⚠UP SETIAP MALAM MINGGU♡ Happy Reading🐨🍒 *** "Manis. Selalu menjadi candu bagiku baby" gumamnya sambil tersenyum ke arah Vanya yang masih saja...