Vote☆
Sekarang di depan rumah Vanya, Vedri berdiri dan menekan bel lalu di antar masuk dengan hormat oleh pelayan rumah tersebut. Dan Nyonya William juga mengajak Vedri untuk sarapan bersama mereka. Kebetulan Tuan William sedang ada tugas di luar kota, sedangkan Alex dia sudah membaik.Di meja makan hanya ada Vedri, Zora dan sang Ibu. Vanya belum turun sedari tadi.
"Ra, panggil kakak kamu dulu sana. Nanti telat sekolahnya, kasian nih pacarnya nungguin" goda Nyonya William, Vedri hanya tersenyum manis.
"Gapapa kok tante, saya tunggu sampe besok juga ga masalah"
"Kamu mah bisa aja, ya udah Ra sana panggil kakak kamu"
Zora mengangguk dan langsung naik untuk memanggil Vanya.
Tidak lama kemudian mereka berdua turun dan langsung duduk di meja makan.
"Lama banget Van. Ngapain aja sih?"
"A-anu, Ma. Tadi Vanya sakit perut makanya agak lama turunnya" cengir Vanya.
Dahi Vedri langsung mengerut "Sakit perut kenapa kamu?"
"Biasa sakit perut cewe Vedri"
"Emang sakit perut punya jenis dan kelamin?"
Vanya yang mendengar jawaban polos Vedri hanya bisa tersenyum lebar dan lanjut memakan sarapannya. Dia tau Vedri tidak mungkin tak tau arti perkataannya tadi.
"Maksudnya tuh dia lagi datang bulan nak Vedri"
Wajah Vanya memerah akibat perkataan mamanya. Dia sungguh malu jika Vedri mengetahui hal seprivasi ini.
"Ah seperti itu tante. Saya kirain sakit perut punya jenis"
"Ma, Zola dah enyang"
"Yaudah, kamu pake sepatu dulu aja gih. Nunggu kakak kamu selesai sarapan"
Zora pergi dari meja makan dan menyisakan keheningan di antara mereka.
"Nah, Vanya juga dah selesai mah. Vanya berangkat ya. Ayo Ved." Vanya menarik tangan Vedri menuju teras.
Kemudian menyalim tangan ibunya.
"Vanya berangkat ya ma"
"Vedri juga berangkat ya tante"
"Ih, ga usah panggil tante. Panggil Mama aja biar sama kayak Vanya"
"Iya ma"
"Zola blangkat ya baleng abang ganteng. Dadah mama"
Nyonya William mencium puncak kepala Zora lalu melambaikan tangannya.
"Hati hati nak Vedri"
Vedri tersenyum lalu sekali mengkleksonkan mobilnya dan pergi meninggalkan halaman rumah tersebut.
Nyonya William masuk ke dalam rumahnya dan langsung menuju kamar putranya.
Saat masuk dia melihat Alex yang masih tidur dan mengabaikan sarapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath And Possessive Vedri (HIATUS)
Fantasía⚠WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!! ⚠HARGAI KERJA KERAS SAYA DENGAN MENINGGALKAN JEJAK SEPERTI VOTE DAN KOMEN. ⚠UP SETIAP MALAM MINGGU♡ Happy Reading🐨🍒 *** "Manis. Selalu menjadi candu bagiku baby" gumamnya sambil tersenyum ke arah Vanya yang masih saja...