16. Permulaan🔪

1.8K 89 1
                                    

Vote
Jangan lupa buat ninggalin jejak-! Jika ada ketypo-an tolong dipahami♡
Happy reading🍒

Vedri menggenggam tangan Vanya erat seolah tak membiarkan kekasihnya ini pergi kemana pun.

"Masih ingat kata aku tadi, hmm?" tanya Vedri lembut sambil mengusap pelan rambut Vanya.

Vanya mendongak dan mengerutkan alisnya. "Kamu lupa Van?" tanya Vedri dengan kesal.

'Duh, gue lupa lagi. Eh. .' batin Vanya.

"Van?!" bentak Vedri.

"Emm.. Anu.. T-tadi kamu bi-bilang jangan lepasin tangan kamu kan?" tanya Vanya memastikan.

Vedri menghela nafasnya yang memburu sejak tadi. Vedri bergumam dan mampu membuat Vanya tenang dan tak sepanik tadi.

"Kita pulang Ved?" tanya Vanya hati-hati.

"Iya. Aku pengen istirahat, kepala aku pusing" ucap Vedri.

"Hah? K-kamu pusing? Kok ngak bilang dari tadi? Mendingan kita makan di apart daripada makan di luar. Nanti aku yang bawa mobil ya" ceramah Vanya.

Vedri bukannya menjawab tetapi malah menatap Vanya dengan lekat.

'Duh, kok gue jadi khawatir gini? Kalau Vedri pusing yah biarin aja. Kok gue peduli?'  batin Vanya bertanya-tanya.

"K-kenapa Ved?"

"Nggak papa. Kita pulang sekarang" ucap Vedri sambil menarik tangan Vanya keluar.

Di parkiran Dino dan Alan sedang menunggu berjam-jam kedatangan dua insan yang merepotkan itu.

"Mau sampai kapan kita disini? Gue udah lapar anjir! Malah harum makanan mahalnya sampai sini lagi. Gak tahan gue!" ucap Alan tersungut-sungut.

"Heh! Dino!" panggilnya namun tak kunjung dijawab oleh Dino yang sibuk dengan handphone digenggamannya.

"Lo kok diemin gue sih?! Kita pulang aja ayo" ajak Alan.

"Gue nggak mau tau kalau sepulang dari sini kita lo harus traktir gue! Gue lagi pengen— emmm"

"Diem lo!" bisik Dino sambil membungkam mulut Alan yang tak henti mengoceh sejak tadi.

Dahi Alan mengerut tanda tak mengerti dengan situasi. Namun sekarang dia paham saat melihat gerakan mulut Dino biarpun tak bersuara.

Setelah mendengar mesin mobil bunyi mereka berdua mengambil posisi yang aman untuk membuntuti.

"Hubungin Alex" bisik Alan.

"Udah. Kita ikutin mereka sekarang, ayo!" ajak Dino.

"Sejak—"

"Lo kayak cewek banyak nanya! Kalau mereka lolos gue nggak bakal traktir lo" ancam Dino.

Alan segera berlari meninggalkan Dino yang melihat aksinya.

"BURUAN TOLOL! KEBURU MEREKA JAUH!" teriak Alan yang sekarang sudah melaju dengan motornya.

"Anak dugong!" ucap Dino sambil berlari ke arah motornya.

Dino melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. "Cepet banget ngilangnya. SiAlan emang lo!" makinya.

Banyak yang memaki Dino karena tidak mematuhi rambu dan menyelip kendaraan dengan tidak baik. Namun dia seolah tuli dan tujuannya adalah ke tempat itu.

Psychopath And Possessive Vedri (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang