Part 8

366 55 6
                                    

Lia tengah membuat minum untuk Jeno , Jisung dan Jaemin   di dapur.

"Lia kenapa kau membawa sembarang orang untuk tinggal di rumah ini"Kata Tiffany menhampiri Lia di dapur.

"Eomma mereka hanya semalam di sini, aku kasihan pada adiknya, dia terlihat kedinginan di Halte."Balas

"Bagaimana kalau dia berniat jahat pada keluarga kita, Eomma melihat aura jahat pada mereka, apalagi kakaknya itu"Protes Fanny.

"Aura jahat dari mana Eomma, Jaemin itu sama sekali tidak ada aura jahat, dia justru terlihat seperti kakak yang selalu menjaga adiknya, Eomma yang aneh, kenapa eomma sampai berpikir dia membawa aura jahat, tidak biasanya eomma berpikiran tidak logis begini"Jawab Lia.

"Pokoknya Eomma nggak mau tau ya , besok dia harus pergi dari rumah ini, eomma tidak suka tinggal dengan orang asing"Ketus Fanny meninggalkan Lia.

****

Fanny terlihat sedang menggerutu di  dapur rumahnya. Wajahnya terlihat agak panik . Dia mengambil minum di kulkas dan meneguknya dengan tergesa-gesa.

"Aura anak itu terlihat seperti wanita sialan itu, Senyumnya terlihat sama persis dengan gila itu, mudah² saja Siwon tidak menyadarinya, dan mengingat wanita itu lagi"Kata Fanny bicara sendiri.

"Tapi bayi wanita gila itu tidak mungkin bisa  selamat, tidaaak itu bukan dia, bukankah kita punya 7 kembaran di dunia ini, aku harus tenang, aku tidak boleh panik begini"Kata Fanny pada dirinya sendiri.

Lalu Fanny menelfon ibunya dengan telfon di genggamnya.

"Hallo Eomma"

"Ada apa  Fanny tumben menelfon"

"Bayi dari wanita gila itu benaran sudah matikan?"

"Iya Fanny, mustahil dia hidup"

"Eomma aku hanya sedikit khawatir saja, karena ada teman sekolah Lia yang punya Aura dan senyum yang mirip dengan wanita gila itu"

"Fanny kau tidak usah cemas, anak itu sudah mati, tidak ada lagi yang perlu kau takutkan"

"Iya eomma, sepertinya aku banyak pikiran akhir-akhir ini"

"Ya sudah kamu tidak perlu lagi mikirkan itu, tidak akan ada lagi ancaman untuk keluargamu, kamu bisa hidup dengan tenang bersama Siwon dan Lia "

"tentu saja eomma, ya sudah aku tutup dulu telfonnya."Kata Fanny mengakhiri telfon lalu membalikkan badannya. Mata mendadak panik saat ada seorang di belakangnya.

"Sejak kapan kau di sini"? Tanya Fanny dengan wajah panik.

"Kenapa Bibi begitu lu panik aku di sini"? Tanya Jaemin Bingung.

"Aku tanya sejak kapan kamu di sini"? Tanya Fanny mulai menaikkan nada bicaranya.

"Aku baru sampai di sini Bibi, aku hanya ingin mengambil Air minum, jadi bibi tidak usah cemas, aku tidak akan mencuri di sini"Jawab Jaemin merasa tersinggung.

"Syukurlah kalau kau tau diri"Kata Fanny ketus. Lalu berjalan melewati Jaemin sambil tersenyum sinis.

"Kalau aku bilang aku sudah lama di dapur apa yang akan kau lakukan"? Tanya Jaemin balik.

Fanny menghentikan langkahnya mendengar pertanyaan Jaemin.Lalu dia berbalik arah kembali menghampiri Jaemin, sementara Jaemin dengan santai tengah mengambil minum  dan meminum air mineral di tangannya.

"Katakan padaku apa saja yang sudah kau dengar"Pinta Fanny.

Jaemin mengabaikan kata-kata Fanny dan terus meminum air di tangannya .  Fanny dengan emosi menarik botol minum di tangan Jaemin.

My brother is cute, not weirdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang