Rumah Baru

414 73 17
                                    


Kareena, Sungryung serta Yeonjun sudah terlebih dahulu  meninggalkan ruangan. Tinggalah dua manusia berlawanan jenis didalam ruangan besar itu.

Taehyung menahan Eunha beberapa saat yang lalu, Kareena sempat protes karna dirinya tidak menyukai perempuan manapun berada diruangan yang sama dengan kekasihnya, tetapi Duda tampan itu beralasan masih membutuhkan Eunha dalam membantu pekerjaannya. 

"Pak, sebelumnya tidak ada perjanjian saya harus menjadi pengasuh anaknya bapak!"

"Tidak perlu ada perjanjian, saya Bos kamu, jadi saya bisa dengan bebas menyuruh kamu melakukan apapun."

"Ya nggak bisa gitu dong Pak, nanti apa kata karyawan lain kalau saya tinggal dirumah bapak?"

"Kamu kan hanyalah seorang pengasuh, bukan kekasih saya, jadi tidak perlu memikirkan perkataan orang lain."

Tidak tahu mengapa perkataan Taehyung terasa sedikit menyakitkan bagi Eunha, Eunha bahkan harus beberapa kali memejamkan matanya supaya rasa sesak didadanya perlahan-lahan menghilang.

"Di dalam kontrak kerja saya juga tertulis kalau saya hanya akan mengerjakan semua jobdesc saya, dan itu tidak ada hubungannya dengan bapak ataupun Yeonjun."

"Pilihan kamu cuma dua, tetap menjadi bawahan saya dengan menjadi pengasuh Yeonjun, atau kamu keluar dari perusahaan ini dengan membayar pinalti sebesar 100 juta, jangan berlagak seakan kamu tidak membutuhkan uang, saya tau kamu perlu biaya yang banyak untuk keluarga kamu."

"Dasar Brengsek, mentang-mentang orang kaya, kamu memerintah orang seenak jidatnya!" Eunha murka karna Taehyung menyelidiki keluarganya tanpa sepengetahuannya.

"kamu bilang apa barusan?!" Taehyung berdiri dari kursi kebesarannya, berjalan mendekat, berdiri tepat didepan perempuan yang sepertinya akan segera menangis itu.

"Saya bilang anda itu brengsek, memangnya ada perkataan saya yang salah bapak Kim Taehyung yang terhormat?!, anda  memanfaatkan kekurangan orang lain hanya demi keegoisan dan kepentingan  pribadi anda!"

"Ahkkkk!!!"

Eunha memekik keras saat Taehyung mencengkram kuat pipi bulatnya. Pria matang itu sungguh tidak terima Eunha menyebutnya dengan kata yang dinilainya merendahkan harga dirinya itu.

"Kenapa berteriak sayang?, sakit ya?, itu akibatnya kalau kau berani melawanku!, sekali lagi kau mengataiku brengsek, meja itu akan berderik dengan kau yang berada diatasnya."

"lephhh..pashhh!" Eunha melepaskan cengkraman Taehyung, dirinya masih bisa merasakan jejak cengkraman Taehyung di pipinya.

"Dasar psikopat gila!, pantas saja istrimu pergi meninggalkanmu!"

Eunha segera bergegas menuju pintu. Dirinya sudah tidak tahan harus berhadapan dengan Kim Taehyung. Persetan dengan uang 100 juta. Sekarang yang terpenting dirinya harus segera terlepas dari bos gilanya itu.

"Bibiiiii!"

Tepat saat pintu terbuka Yeonjun langsung menghambur memeluk kakinya. Bocah tampan nan lucu itu melompat-lompat meminta digendong.

"Ya Tuhan, ternyata dia lari kesini. Maafkan saya Jung Eunha, dia berlari karna ingin segera mengajakmu main bersama."

"Bibi ayo kita pulaaaang...! " Rengek Yeonjun manja sambil memainkan pita di leher Eunha.

Eunha sendiri bingung harus apa, dirinya melirik kim Taehyung bermaksud meminta pertolongan untuk segera keluar dari situasi saat ini. Tetapi yang dilakukan pria itu hanyalah mengendikan bahunya tidak mau tau.

"Sayang, bibi kan harus kerja dulu, kalau besok kita mainnya gimana?" Sungryung berusaha membujuk cucunya.

"Yeonjun mau bobo sama bibi!"

That Man That Woman (Mas Duda) Kim Taehyung - Jung EunhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang