"Ini kamar mu, berhadapan langsung dengan kamar Yeonjun."
Ucap Taehyung sesaat setelah mereka memasuki sebuah kamar bernuansa putih gading yang berada di rumahnya. Mereka saat ini hanya berdua karna Yeonjun dibawa oleh kepala pelayan untuk makan malam."Itu sih saya nggak masalah Pak, tapi kenapa kamar saya harus berada di samping kamarnya bapak?, Apa kata pelayan yang lain, saya nggak mau nantinya dibully disini pak!"
Taehyung yang berdiri tepat didepan Eunha memajukan dirinya selangkah demi selangkah, membuat gadis manis itu sedikit ketakutan dan memundurkan tubuhnya hingga tubuhnya tak sengaja menutup pintu yang ada dibelakangnya.
Eunha menahan napasnya saat Taehyung semakin mendekatkan wajahnya. Hembusan napas beraroma mint milik pria itu juga semakin terasa di di indra penciumannya.
Eunha terjengkat saat Taehyung mengamit pinggangnya, elusan lembut juga Eunha rasakan di pinggulnya. Jari-jari panjang Taehyung aktif membelai sambil sesekali meremat pinggulnya lembut. Eunha sendiri tidak tahu harus bagaimana.
"Tadi kamu menanyakan apa? Saya tidak mendengarnya." Goda Taehyung.
Eunha memutar bola matanya malas.
"Kenapa kamar saya harus berada tepat disebelah kamarnya bapak. Apa tidak.....""Shhuuuutttt...."
Taehyung memotong kalimat Eunha dengan menempelkan jari telunjuknya dibibir gadis itu."Kalau kamu tanya kenapa, jawabannya karna yang harus kamu urus disini tidak hanya Yeonjun, tapi juga Daddynya." Tambahnya sambil terus mengusap bibir bawah Eunha menggunakan Ibu jarinya.
Taehyung bisa merasakan napas hangat Eunha membelai jarinya. Senyumannya semakin tersungging saat melihat pipi dan telinga Eunha yang sudah semerah tomat.
"Kamu tau, Saya sangat penasaran apakah ini masih sama manisnya dengan yang dulu." Ucap Taehyung melihat tepat ke mata bulat Eunha. Sementara jemarinya semakin aktif membelai.
Jantung Eunha rasanya seakan jatuh keperut saat Taehyung membawa ibu jarinya tersebut ke bibirnya. Mengecap rasa bibir Eunha yang tertinggal disana. Gelenyar aneh langsung merasuki keduanya. Rasanya sangat panas dan membakar.
Ingin rasanya Taehyung kembali melahap bibir yang dulu pernah dirasakannya itu. Namun pria itu tidak ingin membuat Eunha semakin takut padanya.
"Cherry?, Aku menyukainya, karna manisnya masih sama, tapi strawberry rasanya lebih menggoda."
Ucapnya sebelum meninggalkan Eunha seorang diri didalam kamarnya.Eunha langsung gamang dan bimbang, tubuhnya langsung merosot ke lantai dingin kamar. Eunha sibuk menenangkan napasnya yang memburu. Beragam pertanyaan bersarang dikepalanya. Kenapa Taehyung memperlakukannya bak seorang kekasih, sementara boss arogan ya itu sudah mempunyai calon istri.
"Aku harus keluar dari rumah ini, entah apapun itu caranya. " Monolog Eunha dalam hati.
********
"Bibiiiii ayo sini main!"
Suara ceria Yeonjun terdengar sesaat setelah Eunha keluar kamarnya. Eunha baru saja selesai membersihkan diri dan memakai pakaian rumahan yang sangat nyaman.
Eunha tersenyum saat memasuki kamar boss kecil dirumah itu. Kamar yang cukup luas untuk ukuran anak yang masih berusia dua tahun. Bernuansa biru dan dipenuhi oleh mainan khas anak laki-laki.
Eunha mendudukan diri di karpet bulu nan lembut tepat disebelah Yeonjun. Pria kecil yang tadinya sibuk dengan mainanya pun langsung menghambur dan duduk manis dipangkuan Bibi barunya seakan tidak ingin berpisah, padahal mereka baru bertemu tadi sore.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Man That Woman (Mas Duda) Kim Taehyung - Jung Eunha
Roman d'amourApa Jadinya jika seorang Pria Single Parent bertemu dengan seorang perempuan lugu nan naif yang rela melakukan apa saja untuk bertahan hidup di tengah kerasnya kehidupan ibu kota "aku hanya perlu bertahan, bekerja keras, sekeras apapun itu aku akan...