.
.
.Alvathar memutar bola matanya malas. Ia bosen jika berlama lama di ruangan panas yang sudah menjadi tempat kunjungannya setiap hari.
"AC apaan sih itu, adem kagak nambah panas iya!" teriakan itu membuat Qiona yang mendapat jabatan sebagai ketua Osis tak suka memandang dirinya. Tentu saja hal itu membuat Alvathar merasa puas.
"Bosen gue setiap ke sini pasti ketemu muka lo mulu," imbuhnya.
"Berantem lagi dan lagi," kata Qiona dengan lipat tangan depan dada.
"Lo bosen?apalagi gue."
"Berantem salah satu hobi gue, dan kalau lo bosen, itu bukan salah gue."
Qiona menghembuskan nafas panjang. "Hukuman apa lagi yang harus gue kasih ke, lo?."
"Lah, kok lo malah nanya ke gue. Bego lo?"
Qiona jengah, dengan sengaja ia melemparkan bolpoin yang sukses mengenai dahi Alvathar. "Jaga mulut lo."
"Mulut gue masih stay disini dari orok sampek seganteng ini ngapain harus di jaga?."
"Jangan banyak omong lo,sekarang lo bersihin toilet cowok di lantai 2!"
"Gila lo?"
"Apa? awas kalau lo kabur, gue kasih waktu 20 menit dan nanti gue bakal cek."
"Cewek mana boleh masuk toilet cowok."
"Buruan sana bersihin sampek glowing!"
"Bawel lo."
Bangsat,anjing,agrhhhh,gila itu cewek, gerutu Alvathar dengan berjalan menuju pintu keluar. Tak lupa ia menutup pintu ruang OSIS dengan kuat.
BRAK!!
Qiona terkejut. "Ganteng doang waras kagak," gumamnya.
"Itu yang namanya cowok idaman kaum hawa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvathar
Teen FictionAlvathar Raka Dewantara. Cowok tampan yang merupakan anak pemilik yayasan sekolah dan memiliki julukan Badboy di SMA PANDAWA. Bagaimana tidak, berantem, balapan, bolos, itu semua sudah menjadi kegiatan sehari harinya. Namun siapa sangka ia harus men...