Bertemu dia

138 49 102
                                    

Pagi hari yang cerah di ibu kota, seorang lelaki perjaka dengan tampang yang menawan telah siap dengan baju seragam sekolah nya.

Ashraf Dafiesha putra pertama dari Sean Dafiesha dan Ajeng Dafiesha itu tumbuh menjadi lelaki yang tampan dan di cintai banyak kaum hawa.

Ashraf sudah siap dengan seragam sekolah nya dan segera turun ke dapur untuk sarapan bersama.
"Pagi mih, pih" Sapa Ashraf kepada kedua orang tuanya ramah.

Ajeng yang sedang memasak pun menoleh ketika mendengar suara putranya menyapa "eh pagi juga raf, udah siap aja padahal masih pagi loh" Kata Ajeng.

"Tau nih anak bujang kaya mau jemput pacarnya aja" Goda Sean
Ashraf hanya tersenyum menanggapi kedua orang tuanya.

"Hm itu abang mau mampir ke rumah temen dulu pih jadi berangkat pagi" Jawab Ashraf sambil duduk di kursi makan.

"Mangkanya bang kamu tuh punya cewe biar ga berangkat sendirian" Goda Ajeng sambil menaruh masakannya di meja makan.

"Cewe mah gampang lah mih abang tinggal pilih doang" Sombong Ashraf.
Sean yang mendengar ucapan Ashraf pun berlagak ingin muntah "pede banget bang kaya ada yang mau aja" Ejek Sean.

Sebelum menjawab pertanyaan Sean, Ashraf celingak celinguk mencari seseorang.
"Banyak lah pih, eh iya adek kemana pih? " Tanya Ashraf.

Ya, memang Ashraf memiliki adik bernama Belvania Dafiesha, jangan mengira adik Ashraf itu cowok ya dia itu cewek panggil saja vania.

"Biasalah Vania udah berangkat sama cowok nya bang" Kata Ajeng.
Ashraf menghela napas nya dan menatap kedua orang tuanya intens.

"Mih, pih Vania itu masih SMP ga baik pacaran di umur segitu, udah berapa kali abang bilang larang dia kalo mau pergi sama cowok nya" Kata Ashraf prustasi.

Vania adalah perempuan yang nakal dan sangat susah untuk di beri tahu, dia juga sering keluar masuk BK dan mengharuskan orang tuanya datang ke sekolah.

"Bang papih udah cegah dia tapi apa abang tau kan vania itu kaya gimana" Jawab Sean yang juga sudah capek menghadapi vania.

Ashraf hanya mengangguk dan pamit sekolah kepada orang tuanya seteleh memakan satu potong roti tawar dengan selai coklat kesukaannya.

Ashraf mengendarai motornya bukan menuju rumah temannya tapi menuju sekolah vania. Karena Ashraf yakin Vania belum sampai di sekolah dia pasti muter muter dulu.

Sampai di SMP karya 1 Ashraf memarkirkan motornya di depan gerbang dan tetap duduk di atas motornya.

Banyak siswi yang memperhatikannya dan menatap nya dengan penuh kekaguman.
"Eh dek berenti dulu" Kata Ashraf kepada salah satu siswi yang melintas di depannya.

"Ada apa ka? " Tanya siswi tersebut menatap heran ke arah Ashraf.
"Kamu kenal sama Vania ga? " Tanya Ashraf.

Siswi tersebut nampak berpikir dan mengingat nama Vania "Belvania Dafiesha? " Tanya siwi tersebut.

Ashraf mengangguk cepat dan menunggu jawaban siswi tersebut "oh ka Vania ya, dia belum dateng bentar lagi palingan" Jawab siswi tersebut.

Ashraf mengucap kan terimakasih dan menunggu Vania di depan gerbang SMP karya 1.

Benar saja tak lama Vania datang bersama kekasihnya boncengan di atas motor tanpa helm.

Vania nampak terkejut ketika melihat ada abang nya di depan sekolah sedangkan cowok nya terlihat tegang begitu tau kalau ada Ashraf di sini.

"Belvania Dafiesha" Panggil Ashraf dengan nada yang dingin dan tak bersahabat.
Murid murid yang baru datang pun memperhatikan mereka seolah ini adalah tontonan bagi mereka.

ASHAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang