Semua orang adalah pendosa hanya beda jalan _Belvania Dafiesha
Happy Reading!
Setelah pulang dari cafe Ashraf beserta teman temannya langsung pulang ke rumah masing masing, jam sudah menunjukan pukul 10 malam wib.
Sampai di depan rumah besarnya Ashraf langsung memasukan motornya ke garasi rumah dan masuk ke dalam rumah.
Saat di ruang tengah langkah nya terhenti ketika ada suara yang menginterupsi nya.
"Bang kamu apain adik kamu si, dia nangis katanya gara gara kamu" Omel ajeng kepada putranya itu.Ashraf berhenti berjalan dan berbalik badan menatap ajeng "mih Ashraf cuma mutusin hubungan mereka doang" Jawab Ashraf enteng.
"Tapi dampaknya buat kesehatan vania bang"
"Vania sekarang ga mau makan ya mih? Diman anaknya" Tanya Ashraf
Ajeng memberi tau kalau Vania dari pulang sekolah menangis terus dan tidak makan, jangan kan makan ajeng hendak masuk kamarnya saja dia larang.
Niat ingin segera membersihkan diri dan istirahat di kamar itu Ashraf urungkan, dia segera bergegas ke kamar Vania yang berada dekat dengan kamarnya di lantai 2.
"Dek abang mau masuk boleh?" Tanya Ashraf begitu sampai di depan pintu kamar Vania.
Sedangkan Vania di dalam masih menangis sesenggukan dan menyumpah serapahi abang nya.
Saat mendengar suara Ashraf Vania hanya diam saja tanpa menjawab nya.
Cukup lama Ashraf memanggil nama Vania dan Vania pun mulai risih ahirnya Vania membuka suara "masuk" Ketua Vania.
Lalu muncul lah sosok Ashraf dari balik pintunya yang sudah dia buka tadi.
"Dek" Pangil Ashraf setelah dia duduk di samping Vania di tepi ranjang.Vania hanya diam tak menanggapi panggilan abang nya itu, pandangannya kosong dia mantap lurus ke depan dengan air mata yang membanjiri pipi nya.
"Maafin abang ya dek, abang tau ko abang salah" Aku Ashraf sambil menunduk dan memegang tangan Vania.
"ABANG TAU ABANG SALAH KENAPA NGELAKUIN ITU BANG? HAH ABANG GA PUNYA HATI! " Vania berteriak di depan muka Ashraf.
"Dek abang mutusin kalian abang ga mau kamu pacaran di umur SMP dan si Varo Varo itu bukan cowok baik buat kamu dek" Jelas Ashraf.
Namum Vania tetap tidak bisa menerima penjelasan Ashraf. Iya Vania tau mempunyai hubungan di umur SMP itu bukan hal yang baik tapi apakah bisa Ashraf tidak menilai Varo seperti itu?
"Vania tau ko bang itu salah tapi BISA GA HAH ABANG GA NILAI VARO SEMBARANGAN" Bentak Vania.
Kini emosi nya sedang memuncak dan dia sangat ingin marah melampiaskan semua nya.
"Kalo dia cowok baik baik dia ga mungkin macarin kamu Vania, harusnya dia tau mana yang baik mana yang salah, itu kalau dia cowok baik baik" Jelas Ashraf
Vania menatap nyalang ke arah Ashraf "keluar deh bang bikin Vania emosi tau ga" Usir Vania
"Abang keluar kalo kamu udah makan" Ujar Ashraf
"Ngga Vania ga mau makan Vania cuma mau VARO" ucap Vania menekan kan kalimat Varo di ucapannya
"Makan Vania nanti kamu sakit" Perintah Ashraf
Vania menggelengkan kepalanya dan berusaha mendorong tubuh Ashraf yang lebih besar dari dia
"Ok nanti minggu kita jalan jalan sepuasnya keliling jakarta abang teraktir vania" Tawar Ashraf.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHAL
Teen FictionUdah aku ga tau alurnya bakal gimana aku nulis sambil mikir alur nya ya jadi aku blm nyiapin alur nya sampai selesai. Baca aja siapa tau suka wkwk