summary
Seberapa besar pun cinta dan kasih sayang yang dirasa selalu menyisakan luka dan luka. Tak peduli kaki ini lelah mencari dimana letak sebuah kebahagiaan selalu saja luka yang didapat. entah itu berdarah atau tidak pada akhirnya rasalah yang...
Something that looks the same is not the same. And something that is not believedis the truth
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seindah mawar tak lagi terasa harumnya seindah langit tapi tidak lagi bersih biru Selindung bulan disebalik awan tanpa cahaya. Gelap gulita ditelan pekatnya malam. Andai... Yang datang tidak lagi pergi Yang pergi selalu kembali pulang.... Namun itu hanya harapan... Harapan... yang kadang hanyalah sekedar angan belaka. Sebab saat kita ingin menjangkaunya semua sudah tak lagi sama. Apakah kita telah terlambat untuk itu?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
# SOSHO #
Rasanya Ryosuke tidak pernah tidur selelap ini. Kedamaian dan ketenangan sekitar membuatnya enggan membuka matanya.
Biasanya, jika dia membuka matanya ia hanya merasakan kekosongan dan kehampaan pada bagian samping kanannya. Kosong dan dingin karena memang jarang ada kehangatan di sana bahkan hampir tidak pernah. Hanya beberapa waktu saat di terjaga dia ia menemukan surai kelam dan dengkuran dan dengkuran halus dari pemuda chibi yang selalu menemani sejak dia bulan ini. Ryosuke jadi terbiasa tidur ditemani elusan tangan mungil Chinen, dan dia merasa nyaman dalam belain dan pelukan pemuda chibi yang selalu menenangkan dirinya itu. Dan terkadang kalau Daiki tidak sibuk dia juga ikut menemani tidurnya agar dia tidak terlalu kesepian karena Yuto taj jua kembali.
Tapi kedamaian kali ini berbeda jauh dengan kenyamanannya saat bersama Chinen, atau bahkan bersama Daiki. Ini jauh lebih menenangkan. Ryosuke merasakan hal serupa, dulu sekali saat dia masih kecil. Ia terbiasa tidur dipaha ibunya Yamada Ryoko. Usapan lembut dan gumanan nyanyian tanpa lirik mengantarkan Ryosuke kecil semakin lelap dalam tidurnya.
Ayahnya Yamada Kenichi sering berbuat jahil dulu. Mencolek pipi gembul nya sampai dia gelisah dan terbangun akibat ulah sang ayah.
Ryoko hanya tertawa kecil melihat interaksi suami dan anaknya yang sibuk memperebutkan tempat untuk berbaring nyaman disisinya. Kenichi kadang bahkan tidak ingin mengalah pada putranya walau akhirnya terpaksa mengalah setelah mendengar tangisan Ryosuke dan kemarahan Ryoko kepada suaminya itu.
