It is real pain from a belief that has been defeated by the sincerity of love and hope.
# SOSHO 7 #
Puas aku pikirkan masih dalam samaran..
Apakah semuanya tanpa penjelasannya...
Telah aku korbankan cuma hanya untukmu seorang...
Kesetiaanku tidak kau harga kan sedihnya...!!................................................................
" Huek... Uhukk... huekk!! " Ryosuke kembali memuntahkan isi perutnya yang kini hanya tinggal air saja dan terasa sangat pahit ditenggorokannya. Ini kesekian kalinya dia memuntahkan sarapan paginya selama sebulan ini. Matanya menatap nanar makanan yang dia buat berakhir di westafel. Perlahan dicucinya mukanya dan menatap cermin westafel yang menampilkan wajahnya. Kelihatan sekali kalau wajah itu begitu pucat dan tirus. Akhir-akhir ini Ryosuke memang merasa tidak sehat dan selalu mual sejak bangun pagi. Meski merasa agak heran tapi Ryosuke juga merasa dejavu. Ia merasa pernah mengalami ini sebelumnya.
" Bagaimana keadaanmu pagi ini Yama-chan? " Daiki menatap miris kearah roommate nya yang baru saja keluar dari kamar mandi itu.
" Seperti biasa! " sahut Ryosuke lesu. Dia membaringkan tubuhnya kembali kekasur, setelah memuntahkan sarapan paginya pemuda chibi itu merasa tidak bertenaga sama sekali. Daiki melihat betapa pucatnya wajah roommatenya itu.
" Sudah tumbuh ternyata. Dan kelihatannya penderitaan itu juga akan segera dimulai. Yutti sialan! Dalam keadaan seperti ini dia malah tidak ada untuk Yama-chan! "
Daiki memaki dalam hati mengawasi Ryosuke yang terlihat memejamkan matanya. Ia tahu kalau pemuda itu pasti sangat lemas sekali setelah menguras isi perutnya hampir tiga jam didalam kamar mandi tadi. Perlahan ditariknya selimut untuk menutupi tubuh pemuda cantik itu. Sambil menyingkirkan poni panjang Ryosuke yang menutupi matanya, Daiki merasakan hangat pada kening pemuda itu.
" Bagaimana perasaanmu? Apa perlu aku panggilkan dokter untuk memeriksamu? Kau demam! "
Ryosuke hanya menggeleng. " Aku hanya perlu istirahat sebentar. Maaf tidak bisa mengikuti kuliah pagi ini. Badanku terasa lemas sekali! " Lirih nya tetap memejamkan matanya.
" Aku mengerti, kalau begitu istirahatlah! Aku akan minta kan izin untuk kuliahmu hari ini. Nanti waktu makan siang akan kubangunkan! " kata Daiki sekali lagi mengelus rambut lembut pemuda itu sebelum kemudian beranjak keluar kamar.
" Bagaimana? " Ino menyambut Daiki saat dia tiba diluar. Di belakangnya Chinen duduk disofa dengan sikap acuhnya.
" Tidur! Seperti biasa dia akan kelelahan setelah memuntahkan isi perutnya. Bahkan itu akan terus berlanjut sampai bulan kedua nanti! "
KAMU SEDANG MEMBACA
sosho (End)
Fanficsummary Seberapa besar pun cinta dan kasih sayang yang dirasa selalu menyisakan luka dan luka. Tak peduli kaki ini lelah mencari dimana letak sebuah kebahagiaan selalu saja luka yang didapat. entah itu berdarah atau tidak pada akhirnya rasalah yang...