Ketua?

1K 203 46
                                    

Warning ada Kiss scene. Bagi yang ga suka, skip ya jangan marah-marah di sini 😆 love you 💜💜

...........

Belva duduk di bangkunya dengan gelisah, pasalnya saat guru menghadap papan tulis, para siswa curi pandang menatapnya, Belva merasa sangat risih.

Sampai jam pelajaran selesai, para murid langsung mengelilingi bangku Belva. Dan berbagai pertanyaan langsung menyerang gadis itu.

"Belva dimana kamu mendapat lelaki keren itu!?"

"Apa dia seorang artis!?"

"Kau ternyata diam-diam main di belakang ya Belva! Aku terkejut!"

"Kau tidak apa-apa kan kemarin!?"

Belva melirik ke sana-sini, banyak orang terlalu banyak bicara padanya secara bersamaan.

"T-tunggu..." Kana menutup wajahnya, ia kebingungan dengan suasana seperti ini. Teman-teman nya yang melihat Belva seperti ini, hanya menghela nafas.

"Tolong minggir." Ucap Monica tiba-tiba sambil berjalan menuju bangku Belva.

"Aku tidak suka sikap kalian yang tiba-tiba mendekati Belva seperti ini, padahal sebelumnya kalian sering mengolok-olok dan menertawakannya." Ucap Monica blak-blakkan, lalu menyeret Belva dari sana. Teman-teman yang di sana menggaruk kepalanya sendiri, dan ada yang menatap tidak suka pada Monica dan ada yang merasa tersindir.

"Terimakasih Monica. Tapi nanti kamu ikut di benci temanmu." Ucap Belva.

"Orang yang seperti itu tidak akan kusebut teman. Temanku hanya satu di sini." Monica mengunyah permen karet nya sambil menatap ke arah Belva. Belva tertegun dengan ucapan Monica. Kini mereka berada di atas atap sekolah.

"Ketua kelas kemana?" Tanya Belva. Monica meniup balon permen karetnya sampai meletus. Lalu tatapannya berubah menajam dan eskpresinya juga berubah.

"Aku tidak tahu. Untuk sekarang jangan dekati lelaki itu." Ucap Monica, ia menatap langit biru itu dan amarah kembali menyulutnya saat mengingat hari itu.

Flashback on

Monica menyeret Ketua kelas menuju tempat yang sepi.

"Kau, kenapa bisa bersama gadis itu." Tanya Monica dingin, tatapannya sangat menusuk. Ketua kelas hanya diam menunduk.

"Jawab." Monica menekan suaranya, namun ketua kelas tidak menjawab apapun.

"Rudy!" Monica mencengkram kerah ketua kelas, menatapnya dengan tajam. Ketua kelas belum bicara apapun dan mengepalkan tangannya. Ketua kelas juga menatap Monica dengan tajam.

Monica merasa kecewa, ketua kelas menatapnya juga seperti itu dan bahkan tidak menjawab sepatah katapun.

Monica menunduk dan melepaskan cengkraman dikerah ketua kelas dengan kasar.

"Aku kecewa padamu." Ucap Monica lalu pergi dari sana tanpa melihat kebelakang sedikitpun.

Ketua merasa sakit di dadanya saat melihat Monica pergi. Namun apa yang dapat ia lakukan sekarang?

Flashback off

Belva melihat wajah Monica yang kusut, ini pertama kalinya ia melihat Monica yang seperti itu, Belva merasa ia harus berbuat sesuatu.

.

.

.

Di dalam kamar, Belva berbaring sambil memeluk bantal gulingnya dengan tatapan kosong. Otaknya terlalu lelah untuk berfikir.

Mr. Cat? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang