Pesta Dansa

881 188 6
                                    

"Non." Ucap seorang wanita.

"S-sebentar lagi Ucap Belva dari dalam kamar mandi.

Gadis yang sedang berada di dalam kamar mandi itu hanya menggunakan handuk untuk menutupi tubuhnya. Ia telah selesai mandi dan ia tidak ingin keluar dulu. Ia terlalu gugup.

Tok tok tok

"I-iya baiklah." Belva membuka pintu kamar mandi tersebut. Lalu ada seorang pelayan yang berdiri di depan pintu kamar mandi itu menunggunya.

"Nona gugup?" Tanya pelayan tersebut dan Kayla mengangguk. Pelayan tersebut tersenyum karena ia telah mendengar kabar tentang Belva dari Wood.

"Kemari." Ucap pelayan perempuan tersebut. Sambil membawa beberapa dalaman.

"A-aku bisa sendiri!" Belva mengambil alih pakaian dalam dari seorang pelayan nya, lalu mengambil dress yang ia dapatkan dari Egy dan memakai sendiri di dalam kamar ganti.

Setelah keluar dari kamar ganti, ia berjalan menuju pelayan dengan canggung.

"Cocok sekali dengan tubuh ramping nona." Ucap pelayan itu berdecak kagum ternyata Belva memiliki tubuh ramping yang bagus di balik baju sekolah nya yang kebesaran dan lusuh.

"Tapi menurutku bagian atasnya terlalu terbuka." Belva menyilang kan tangannya di depan dadanya. Pakaian itu membuat kulit putih dan lembutnya terekspos.

"Itu sudah bagus." Ucap seseorang tiba-tiba.

"Monica! Kau cantik sekali." Ucap Belva sambil berdecak kagum.

"Kau juga cantik Belva, hanya memerlukan sedikit polesan." Ucap Monica sambil mengunyah permen karet nya. Padahal wajahnya dan gaunnya sudah cantik dan anggun, tapi sifatnya masih tomboy.

Mungkin kalian bertanya-tanya Belva berada dimana. Gadis itu sedang berada di kediaman Monica. Monica mengajak Belva untuk menginap bersama agar bisa bersiap-siap bersama.

Awalnya Belva menolak karena itu akan merepotkan Monica, tapi karena sedikit paksaan dari Monica, makanya ia setuju.

"Kemari biar saya rias wajah nona." Ucap pelayan tersebut ramah, Belva mengangguk. Segera ia duduk di depan meja Rias yang serba ada. Aroma kosmetik memenuhi hidungnya, sudah lama ia tidak merasakan aroma ini.

Belva di bantu oleh dua pelayan. Satu pelayan mengurus riasan wajahnya dan satunya lagi mengurus rambutnya agar cepat terselesaikan.

"Selesai." Ucap pelayan itu tersenyum melihat Kayla yang nampak berbeda 360 derajat.

"Nona sangat cantik."

"T-terimakasih, itu berkat riasan kalian." Ucap Belva sambil memandang mereka lewat cermin itu.

"Tidak nona, pada dasarnya nona memang cantik, namun sadar atau tidak sadar, nona selalu menyembunyikan nya." Ucap pelayan tersebut lalu pamit saat telah mendapatkan izin dari Monica.

Tap

Monica memegang pundak Belva yang bermaksud mengajak nya pergi ke sekolah sekarang. Belva mengangguk mengiyakan.

Suara langkah kaki terdengar nyaring di kediaman Monica yang hanya di isi oleh Monica dan beberapa pelayannya saja. Monica hidup berpisah dengan orang tuanya karena mereka memiliki urusan pekerjaan dan sedangkan Monica ingin menetap.

Para pelayan tersenyum sambil terpukau melihat Monica dan Belva dengan kecantikan mereka.

Mereka seperti peran utama dalam sebuah film.

.

.

.

Sekolah sangat ramai, pesta diadakan hari Sabtu yang mana hari ini adalah hari Belva harus bekerja dan pada akhirnya ia mengambil cuti.

Mr. Cat? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang