O5. Èvocatrice | Nabila Shalira.

1.5K 125 62
                                    

Pertama mau bilang, kalau Carina sekarang kita panggil Varsha— nama belakangnya. Dan Caca adalah nama panggilannya.

Hope you enjoy this part !!

••••••••••••

“Kalau emang sayang, ya pembuktian caranya. Ga cuma dengan omongan.”
— Varsha.

“Gua mau ikutin yang lo mau, tapi ga dengan mengorbankan perasaan lain. Karena gua tau rasanya.”
— Arkatama.

•••••••••••••

Setelah sepulang sekolah hari kedua pada pelajaran baru ini, X-Leckard tidak absen untuk berkumpul bersama.

“Kamu tadi kemana ga sekolah?”  tanya Melvi yang duduk disebelah Kevin.

Kevin hanya menjawab singkat, “Bandara.”

“Ngapain?” jedanya, “Nyamperin si cabe? Vin plis lah, hargain aku.” lanjutnya dengan sedikit kesal.

Menatap menatap ke arah Melvi—wanita yang masih memiliki status pacar dengannya.

“Apaan dah? Mulut lo pernah sekolah ga? Gua cuma jemput.”

“Kamu fikir aku ga punya hp, jadi ga bisa liat snapgram kamu gitu?”

Kevin hanya menatap aneh Melvi, lalu meninggalkan perempuan itu ke ruangan inti X-Leckard.

“KEVIN!!!”

••••••••

Dilain tempat sepasang kekasih— ah, ralat. Sepasang insan tengah membicarakan suatu hal.

“Arka, udah mikirin semuanya?” tanya Varsha.

“Ca, coba pikir lagi. Permintaan lo ga masuk akal.” jawab Arka.

Arka sedikit tidak setuju, permintaan Varsha terlalu aneh. Walaupun, ia masih menyayangi wanita didepannya.

“Ar, apa sulit menuhin kemauan aku?” ucapan sendu Varsha membuat Arka sedikit luluh.

Dia menghembuskan nafas, “Perasaan seseorang bukan mainan.”

“Aku ga nyuruh kamu mainin perasaan dia, tapi bales perasaan dia sebelum kamu sama aku. Apa aku salah?”

Air mata itu keluar dari kelopak mata indah gadis didepannya, membuatnya secara spontan mengangguk pelan.

“Maaf, jangan nangis.”

•••••••••••

Hari ini adalah hari rabu, bisa dibilang hari ketiga bagi mereka memasuki sekolah ini, terutama untuk Callia.

Langit sedikit mendung, membuat nuansa disana sedikit dingin dan tenang.

“Karin.” panggilnya kepada teman disampingnya.

Orang yang dipanggil pun menengok dan menaikkan alisnya, seakan bertanya ‘Apa?’.

“Lia kepilih jadi perwakilan olim.” cicitnya pelan, sangat pelan.

ÈVOCATRICE - [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang