Pangeran Ketiga

1.2K 120 44
                                    

Perhatian sebelum membaca.

[ ........] Adalah sebuah percakapan dalam bahasa Northmarea.
Jadi kalau ada kalimat yang ada di dalam Kurung Siku / [ ] berarti mereka sedang melakukan percakapan atau tulisan dalam bahasa Northmarea ya. 

Btw, aku pakai nama Seto ya untuk abangnya Nagi. Lebih enakan nyebut Seto daripada Seth 😊

__________________________________________


Seperti yang dikatakan Seto, setelah menjalani pengobatan di Jepang dan kondisi Riku sudah siap untuk perjalanan panjang, Seto dan Nagi membawa Riku ke negeri di sisi Utara bumi, negeri Northmarea.

Perjalanan panjang tentu saja membuat Riku yang kala itu masih berusi 7 tahun, membuat tubuh kecilnya lelah. Tapi antusias Riku menuju kediaman keluarga barunya, membuat Riku tak mempermasalahkan rasa lelahnya. 

Sambutan di kediaman Seto dan Nagi sangat meriah. Riku sampai takjub melihat besarnya Mension keluarga barunya.

Beberapa hari berlalu, Riku sempat jatuh sakit karena tubuhnya sedang beradaptasi dengan lingkungan baru. Sampai bulan pun berlalu. 

...........

"[ Seto-denka, anak ini bukanlah bagian dari kerajaan, meski Anda telah mengadopsi anak ini. Tapi Anda tidak bisa menobatkannya menjadi pangeran Northmarea]" protes salah seorang menteri kerajaan. Lalu disahuti yang lainnya di ruangan itu.

Riku hanya mendengar perdebatan mereka dengan bingung, karena tidak mengerti yang mereka ucapkan. Sambil duduk di pangkuan Seto, Riku menatap orang-orang di ruangan itu dengan pandangan bingung sambil memiringkan kepalanya. Lalu memandang wajah kedua kakaknya, lalu beralih ke yang lain. Riku melakukan itu dengan wajah bingung, dan membuatnya tampak lucu.

Seto melihatnya dengan tersenyum, Riku yang melihat kakak tertuanya tersenyum, mengikuti tersenyum juga.

"[ Ehem, Seto-denka saya pikir itu bisa dipertimbangkan kembali, mungkin perlu diajari aturan tentang menjadi seorang pangeran terlebih dahulu adalah langkah yang bagus]" ucap salah satu dari mereka di ruangan itu sambil malu-malu.

"[Ya, saya pikir juga demikian]" sahut yang lain.

"[Baiklah, kalau seperti itu, kita akan memberinya pengetahuan untuk menjadi seorang pangeran]" ucap Seto dan pertemuan itu berakhir.

Setelah pertemuan itu, Riku menjalani les privat tentang kebudayaan dan aturan kerajaan, juga berlatih bahasa Northmare, dan tentu saja aturan menjadi seorang pangeran.
Riku belajar dengan cepat. Dalam waktu singkat Riku mampu menguasai bahasa Northmarea, bahkan Riku sudah terlihat layaknya seorang pangeran, meski kadang sikap anak kecilnya masih keluar.

Orang-orang di mansion tentu saja senang. Mereka berpikir kedatangan Riku adalah sebuah berkah. Orang-orang juga berpikir Riku adalah seorang matahari. Senyumnya yang tidak pernah hilang ketika berpapasan dengan orang, dan sapaan khas anak kecilnya, membuat mereka yang bertemu dengan Riku senang dan bahagia.

Dan 1 tahun setelahnya, Riku dengan resmi menjadi Pangeran Ketiga dari kerajaan Northmare. Semua menyambut Riku dengan bahagia. Seluruh kerajaan merayakan pesta untuk Pangeran baru mereka. 

5 tahun kemudian.

Seorang pemuda yang lebih tua, sedang bermain piano dengan anggun. Dibelakangnya seorang remaja duduk bersandar pada punggung pemuda yang bermain piano sambil memejamkan matanya.

"Riku, jangan tertidur" sapa pemuda dewasa pada remaja yang bersandar pada punggungnya.

"Aku tidak tidur Haruki, aku sedang menikmati alunan piano yang kau mainkan. Mengapa kamu malah berhenti?" ucap Riku protes pada Haruku, sang pianis.

Riku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang