Hallo minna-san
Sebelum masuk ke kelanjutan ceritanya, saya mau ngucapin TERIMA KASIH untuk yang masih menunggu kelanjutan ceritanya. Bener² makasih banget buat kalian yang masih setia menunggu dan antusias sama cerita saya ini.
Maaf ya, saya lama update //bow
Karena setelah posting chapter Northmarea, saya disibukkan dengan persiapan menyambut anggota baru dalam keluarga saya, yang hadir di awal April.
Selain itu juga karena masih penyembuhan.
Yups, karena setelah melahirkan aku punya gejala CTS, dimana kedua tanganku sakit jika buat megang sesuatu, bahkan ngetik ponsel aja gak kuat.Tapi, Puji Tuhan setelah perawatan, rasa sakitnya dah berkurang. Meski kadang masih sedikit sakit, seenggaknya dah kek awal dulu.
Jadiiiii....
Bener² minta maaf karena gak bisa lanjutin ceritanya, dan gak bisa balas komen kalian
//bowDan sekarang time to lanjut ke cerita...
Selamat membaca ° ͜ʖ ͡ -
___________________________________
Keesokan paginya, mansion kembali gempar karena amukan salah satu penghuninya.
Ya, siapa lagi kalau bukan Riku yang mengamuk. Alasannya, karena saat bangun Minami tidak ada di tempat tidurnya lagi. Alias pergi tanpa pamit padanya."Mengapa harus mengamuk di pagi hari?" protes salah satu pemuda yang hadir mendengar keributan pagi itu.
Riku yang mendengar suara salah satu saudaranya hanya menoleh dan cemberut.["Riku, kau tidak boleh menahan Minami disini lama-lama, karena bagaimanapun juga Minami adalah seorang idol dan pasti sudah ada jadwal untuk kegiatan setiap harinya"] sambung pemuda lainnya yang memasuki kamar Riku.
Dengan mata berkaca-kaca Riku menyembunyikan dirinya dalam selimut. Kedua pemuda di ruangan itu hanya menghela napasnya melihat kelakuan manja adik terkecil mereka.
["Apakah kalian tahu dimana hotel Neechan menginap? "] tanya Riku berbicara sendiri setelah kepergian kedua kakaknya.
Sebenarnya Riku tidaklah berbicara sendiri, Riku memiliki kelebihan yang tidak semua orang ketahui. Ya, Riku bisa melihat roh orang meninggal.
Riku mendapat jawaban dari roh yang dia tanyai, dan bersiap untuk menyelinap pergi mencari Minami yang dirindukannya itu.
Dan lagi-lagi Riku membuat gempar seluruh isi mansion.
"Dia pasti kesana" ucap Haruki mendengar keributan itu.
"Pasti" sahut Nagi.
"Kalau sudah tahu, lekas susul Riku kesana! " perintah mutlak pemuda berkuasa disana, Seto.
Nagi dengan langkah pasrah meninggalkan ruangan dan bergegas pergi ke tempat dimana Riku kemungkinan ada. Ya dimana lagi kalau bukan hotel tempat Minami dan yang lainnya menginap.
Nagi dan yang lainnya kadang juga heran dengan kemampuan Riku dalam menemukan hal-hal yang mereka sembunyikan itu. Mereka menganggap Riku punya mata-mata, tapi setelah diselidiki tidak ada seorang pun pengawal yang menjadi mata-mata Riku.
Setelah beberapa waktu, Riku menemukan dimana kamar Minami. Riku mencoba membuat kejutan untuk Minami, dan bukan cuma Minami saja yang terkejut.
["Neechan mengapa kamu pergi tanpa memberitahuku"] teriak Riku sambil memperlihatkan pose sedang marah.
Semua orang di ruangan itu hening dan menatap Riku.Riku terdiam sejenak dan kemudian mencari Minami.
Riku mendekat ke arah anggota Zool.["Dimana Neechan? "] tanya Riku menggunakan bahasa Northmarea. Semua terdiam, tidak mengerti apa maksudnya, juga terdiam karena terkejut melihat Riku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Riku
FanfictionPutus asa, menyerah dalam hidup, sendiri Ia mengalami semua itu saat usianya masih belia. Saat sinar mulai redup, cahaya lainnya menerangi. Mengembalikan sinar yang hampir kehilangan cahayanya.