Chapter 4

864 77 13
                                    

Bulan dan bintang telah berganti oleh sinar mentari. Cahayanya mulai masuk diantara celah jendela dan mengusik tidur nyenyak seorang pemuda cantik tersebut. Sedikit menggeliat dengan rasa tida rela, ia harus bangun dari tidurnya.

"Selamat pagi Win," sapa Bright yang baru saja masuk kedalam kamar dengan sebuah nampan ditangan nya.

"Phi."

"Bagaimana tidur mu, apakah nyenyak?" tanya Bright.

Win tersenyum, "aku tidur sangat nyenyak phi."

"Bagus kalau begitu. Ah ya, phi sudah membuatkan sarapan untuk kita." Bright meletakkan nampan itu diatas ranjang.

"Phi yang membuatnya?" tanya Win dengan wajah menyelidik.

"Tentu saja! Phi mu ini selain tampan juga bisa memasak," ucap Bright menyombongkan dirinya.

Win tertawa kecil, 'rupanya, phi bisa juga membuat lelucuan.' Batin Win.

Keduanya pun menyantap makanan di dalam kamar dengan damai. Sesekali Bright mencuri pandang kearah Win. Entah kenapa, setiap melihat Win dalam berbagai hal, terlihat sangat seksi dan menggoda.

Bright meneguk ludahnya susah payah, menahan hasrat selama sepuluh tahun lamanya adalah usaha yang sangat menyulitkan baginya.
Perasaan ini tumbuh disaat usia nya menginjak tujuh belas tahun. Saat itu, Bright baru saja pulang dari sekolah. Dia melihat Win yang sedang menangis tanpa sehelai benang di tubuhnya.

Awalnya Bright berpikir jika semua itu hanyalah nafsu belaka, namun nyatanya— semakin lama perasaan ini bertambah berkali-kali lipat banyaknya. Saat itu, Win berusia delapan tahun. Dia membuat kesalahan yaitu merusak kemeja pho nya tanpa sengaja. Hingga pho nya murka dan merusak beberapa pakaian Win agar tidak dapat di kenakan. Bright pun memberikan beberapa lembar pakaian nya dan memerintah Win untuk mengenakan nya.

Semenjak kejadian itu, untuk pertama kali nya Bright menyapa dan berbicara dengan Win. Melawan kepala keluarga demi membela adik kecilnya tersebut.

"Ah ya Win, siang ini aku ada urusan penting di luar rumah. Aku janji tidak akan lama meninggal mu disini sendiri. Jadi— maukah kamu menunggu phi?" tanya Bright yang mendapatkan gercapan lucu dari Win.

"Kenapa kamu menatap phi seperti itu?" tanya Bright dengan debaran jantung yang tidak menentu.

Win meletakkan sendoknya diatas piring, menarik napas sesaat sebelum membalas phi nya.

"Kenapa phi bertanya seperti itu? Tentu saja aku akan selalu menunggu phi. Memangnya aku tahu jalan pulang kerumah jika pergi dari sini?" ucap Win membuat Bright tertawa dengan kencang.

Win heran dengan tingkah phi nya. Kenapa phi nya tertawa? Padahal jawaban dia memang benar nyatanya.

Bright menghentikan tawanya sambil memegang perut yang terasa masih menggelitik, "Win. Jawaban mu sangat menggemaskan. Seperti anak kecil yang sedang merajuk pada orang tuanya."

Win menjebikkan bibirnya karena kesal. Lucu dari mana? Jelas-jelas memang dia takut pergi keluar karena tidak tahu jalan pulang ke rumah.
Seulas senyuman muncul di wajah Bright, mengusap surai hitam milik adiknya dengan 'kasih sayang'.

"Jangan pernah menunjukkan sisi imut mu kepada orang di luar sana. Karena hanya phi yang boleh melihatnya," tutur Bright.

"Memangnya kenapa phi?"

"Karena phi tidak ingin ada seseorang yang memanfaatkan sifat mu." Win mengangguk mengerti. Bright hanya takut jika Win salah mendapatkan pendamping yang hanya ingin memanfaatkan nya. Itu yang ada dalam pikiran Win tentang perkataan phi nya tersebut.

Namun berbeda dengan arti yang Bright maksud. Ucapan yang baru saja ia sampaikan adalah— karena Win hanya miliknya seorang.

"Ya sudah. Lanjut kan lagi sarapannya." Keduanya kembali menyantap sarapan mereka tanpa ada pembahasan lain lagi nya.

....

Waktu sudah menunjukkan pukul satu siang, Bright telah bersiap dengan setelan jas berwarna biru membuatnya terlihat sangat berkharisma.

"Win! Phi berangkat," ucap Bright berpamitan dengan Win.

Sedangkan Win yang sedang asik menonton video di ponselnya hanya membalas Bright dengan anggukan kepala. Bright tertawa, Win sangat menggemaskan dengan tingkah polos yang ia lakukan. Bright menutup kembali pintu kamar mereka, berlalu meninggalkan apartemen menuju parkiran.

Bright melajukan mobilnya dengan cepetan penuh. Ia tidak ingin terlambat sampai ke tempat tujuan. Tanpa memperdulikan sekitar, mobil mewah itu berjalan melawan rambu lalu lintas.

Sirene mobil polisi terdengar, Bright berdecak melihat kearah kaca spion. Terlihat sangat jelas, sebuah mobil polisi sedang mengejarnya dari arah belakang. Ia tidak ingin, sampai polisi itu mengetahui jati dirinya. Hingga dia menghentikan laju mobilnya, dan keluar dari dalam.

"Selamat siang tuan Bright. Apa anda tahu kenapa kami memaksa Anda untuk berhenti?" tanya salah polisi bernama, Zee.

"Saya minta maaf sebelumnya. Hari ini Mae saya sedang dilarikan kerumah sakit. Karena khawatir, saya jadi melalaikan peraturan." Tuturnya meyakinkan kedua polisi tersebut.

Siapa yang tidak mengenal Bright Methanad pembisnis muda yang sangat berpengaruh demi kemajuan negara Thailand. Pemuda yang sangat mentaati setiap peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah. Jika ia melakukan kesalahan— tidak ada satu orang pun yang akan percaya akan hal itu.

"Jadi seperti itu rupanya. Maaf karena kami membuat waktu anda tertahan, silahkan anda lanjutkan kembali perjalanan nya," ucap polisi yang bernama Ohm memberikan jalan.

"Terima kasih banyak, sekali lagi maafkan aku yang sudah melanggar hukum." Tutur Bright, membuat kedua polisi itu sangat yakin jika ia tidak sengaja melakukan hal tersebut.

Bright kembali masuk kedalam mobil mewahnya, sedikit mencibir melihat kebodohan polisi tersebut. Bukankah sangat menyenangkan, membuat semua orang bertekuk lutut di bawah kita?

Bright kembali melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang. Karena tidak ingin polisi lain mengejar ia untuk kesekian kalinya.

"Setelah semua ini selesai, aku akan tenang hidup bersama Win. Oh my God, rasanya aku tidak sabar menunggu waktu itu tiba," ucap Bright yang masih fokus dengan jalanan di depan nya.

.

.

.

.

.

.

Bersambung!

Sawadikkap ...

Masih ada yang ingat atau menunggu kelanjutan cerita ini?

AL update lagi dengan chapter terbaru. Makasih yang setia menunggu work ini, jangan bosan-bosan ya.

Karena AL janji, bakalan lanjutin work ini sampe END, walaupun lama dalam proses update nya

Tetap dukung AL ya, jangan lupa juga Vote sama komentar nya.

Khop Khun Na ... ( ˘ ³˘)♥

ςrαzψ ßr⊕†hεr 🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang