mysteri door

kesesalan dan pertemuan

Ceklek!!
suara pintu terbuka

Tertampakan seorang gadis yang memakai baju hitam dengan celana jins berwarna biru.

Rambut panjang terurai hitam-kecoklatan. Gadis itu menggunakam sebuah tas dan memegangi dompet kecilnya berwarna pink. Dirinya berjalan lurus keluar dari pintu dengan wajah yang begitu kaget.

Dilihatnya sebuah ruang kosong
dengan beberapa barang kuno yang tak terpakai. Ruangan ini sangat kotor-berdebu, seperti ruangan yang tak berpenghuni. Cahaya dari luar jendela menerobos masuk, menjelma seluruh ruangan yang tadinya gelap menjadi terang.

Lah kok ini masih kotor? perasaan saya sudah bersihkan. Batin Anna, setelah melihat ruangan yang kotor.

"mending kembali aja deh" ujar Anna, membalikan badan berniat untuk kembali ke pintu tempat dia datang.

Namun, sayangnya tidak semudah itu, justru ia melihat sebuah pintu yang hanya dipenuhi baju yang tak terpakai, tanpa ada cahaya sedikit pun.

Damn it.

"APAAA!S-SUDAH TERTUTUP?!" teriak Anna, kaget melihat isi pintu itu.

"TIDAK, TIDAK, TIDAKKK! KALAU GUE GA BISA KEMBALI, BERARTI GUE AKAN GILA!? DAN TIDAK PUNYA APA-APA!!! Ujar Anna sembari menarik-narik rambutnya. Kini ia frustasi, rasa penasaran membawanya kepada petaka.

Ha! ini pasti hanya mimpi, Anna. Lihatlah kau masih berada di dalam toko. Oke pasti kau bisa keluar Anna.. batin Anna menguatkan dirinya.

Tubuh gadis itu seketika beranjak keluar ruangan, memastikan bahwa ini bukan mimpi.

Lah kok ga ada bunga?! Lah kok semuanya berdebu?! Tunggu Anna, ini masih mimpi, pasti Tuhan sedang bercanda ....batin Anna setelah melihat seisi toko.

Rasa bingung bercampur satu dalam gejolak, Anna memutuskan untuk membuka pintu toko dengan satu mata harapan.

Ceklek!!
Bunyi pintu terbuka.

"Hah masih sama kok! T-tapi kok bisa pagi?! Kan tadi malam?" Tanya Anna pada dirinya sendiri setelah melihat langit biru-halus, diatas toko.

"oiiiii sedang apa kau gadis bertas" teriak bapak-bapak dari depan tak jauh dari sekitaran toko.

"hah sayaaa sedang melihat toko" teriak Anna pada bapak-bapak yang meneriakinya.

"toko ituuu sudahhh ditutupp sejak lamaaa" ujar bapak-bapak itu.

Padahal tadi toko ini masih buka deh. Batin Anna heran.

Seketika jemari kakinya berlari kencang menerobos angin menghampiri bapak itu.

"tadi bapak bilang toko ini sudah ditutup?" Tanya Anna, kembali.

"iya, kamu tidak tau?!! Wahhh toko itu sudah tutup sejak sangat lama"

"sejak lama?"

"iya, katanya pemilik toko bangkrut jadi harus menutup toko. Entahlah bagaimana nasib sang pemilik toko" endus bapak-bapak itu.

"oh, baiklah kalau begitu. Trimakasih pak " ucap Anna pada bapak-bapak itu.

"i-iya" jawab bapak.

Sedikit rasa kesal pada jawaban yang dilontarkan bapak itu, namun Anna tetap melanjutkan perjalananya. Harapannya ia masih bisa hidup dan makan.

"aisshh kenapa hari ini nasibku buruk sekali sihh!! Makan pake apa gue nanti"ujar Anna, menggerutu kesal.

"tunggu. Kalo semua ini sama berarti masih ada rumahku dongg!?? Kesana ahh siapa tau masih bisa tinggal" ucap Anna mengingat akan rumahnya.