hari dimulai sebelum kejadian

151 64 157
                                    

Kring!
Kring!
Kring!
Alarm berdering keras.

Suara itu berdenging keras hingga satu tangan kini meraih ponsel yang tergeletak di atas meja nya, matanya masih tertutup rasa kantuk yang kian masih ada belum bisa ia buang. 

"Halo?" ucap gadis itu. Sunyi, tiada yang menyahut.

"Haloo?" ucap gadis itu lagi, namun tetap tidak ada sahutan.

"HALO!!!" teriak gadis itu, marah. Keadaan masih saja sunyi, merasa penat dirinya langsung beranjak bangun dan memelekan matanya. Ternyata bunyi tersebut bukanlah suara telfon, melainkan bunyinya sebuah alarm.

"Isshh, percuma saja gue teriak-teriakan nyatanya cuman alarm. Mana terlambat lagi." Ucap Anna marah. Tubuhnya meronta bergegas menuju kamar mandi untuk memulai aktivitas kesehariannya.

***

Pukul 08.11 pagi waktu Indonesia Barat

"Auh ah"

Langkahan kaki terdengar tak berhenti berjalan, napas itu terengah-rengah mencari ruangan kelasnya. Ruangan-Ruangan itu nampak sepi, tiada satupun orang yang berkeliaran diluar. Kini, gadis berkemeja kuning itu sampai tempat di depan satu ruangan, "hush," napasnya ia atur sebelum membuka pintu berwarna hitam itu. 

Pistt!!!
Amandaa!!!

Sialan, budeg ya tu anak ...Dipanggil-panggil ga nyaut-nyaut. Batin Anna, kesal.

pistt!!
Amanda!!
Bisiknya lebih keras pada temanya, Amanda.

Tiba-tiba sesosok gadis yang duduk di pojokan sebelah kiri atas menoleh ke arah Anna, sikapnya berbalik tenang diikuti rasa aneh. Tangannya terlambai-lambai, memberikan arahan jelas. Dirinya mengatupkan bibirnya rapat sambil menoleh kesana-kemari.

Nahh coba dari tadi kek... batin Anna. Sontak gadis itu duduk di lantai, tangannya menarik-narik badannya sehingga badannya ikut terseret atau istilahnya dirinya melakukan gerakan ngesot. Gadis itu terpaksa ngesot demi tidak terlihat dalam pelajaran dosennya. 

"Pakk! Anna terlambat lagi!" tiba-tiba tiada angin dan hujan suara itu berdenging keras membangkitkan para mahasiswa yang semula terlalut dalam pelajaran pak Sapto, kini bangun menatap ke arah Anna. 

"Anna! Kamu ikut ke ruangan bapak sekarang!" gadis itu langsung berdiri, padahal sedikit lagi ia sampai pada kursinya. Kepasrahan terjadi begitu saja, Anna tak dapat bergugat apa lagi selain mengikuti dosennya dari belakang.

Persetan dia!!! kenapa harus diriku yang menjadi sasarannya, aisshh. Gerutu Anna memaki Lea.

***

Kini, ruangan besar yang seharusnya sepi dan tenang menjadi tempat umpatan yang menggema di telinga seorang gadis berkemeja kuning itu. Mulutnya ia tutup serapat-rapatnya tanpa mengidahkan penuturan pak Sapto. 

"Anna sudah berapa kali kamu terlambat? Alasan apalagi yang kamu mau bilang?" ujar pak Sapto memarahi Anna.

"Maaf pak soalny_" 

"Soal-Soal apalagi?! Soalnya banyak tugas? Soalnya ada acara? Soalnya bantu-bantu keluarga? Atau apa??!" geram pak Sapto.

"Maaf pak soalnya bapak sa_"

"Sudah, bapak tidak mau tau alasan kamu! Yang pasti kamu diskors selama 2 minggu karna sering terlambat masuk!" potong pak Sapto usai pergi tinggalkan Anna sendirian.

Anna merenung sejenak. Gelorakan kesakitan meringis hatinya. Kali ini ia benar-benar ingin memberitahu alasannya, tetapi usai memberitahu semakin dipotong arah bicaranya.

mysteri door Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang